Perceived fairness of tax system. Another factor that citizens most of terjemahan - Perceived fairness of tax system. Another factor that citizens most of Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Perceived fairness of tax system. A

Perceived fairness of tax system. Another factor that citizens most often communicate is referring to tax
system fairness concerns (Rawlings, 2003; Taylor, 2003). A conceptual framework for fairness considerations
suggests differentiating three areas of fairness, as in social psychology: distributive justice, which refers to
the exchange of resources, both benefits and cost; procedural justice, which refers to the process of resource
distribution; and retributive justice, which refers to the perceived appropriateness of sanctions in the case of
norm‐breaking (Kirchler et al., 2008).


0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Keadilan yang dirasakan dari sistem pajak. Faktor lain yang warga negara paling sering berkomunikasi mengacu pada pajak sistem keadilan keprihatinan (Rawlings, 2003; Taylor, 2003). Kerangka kerja konseptual untuk keadilan pertimbangan menunjukkan membedakan tiga bidang keadilan, seperti dalam psikologi sosial: diuntungkan keadilan, yang mengacu pada pertukaran sumber daya, manfaat dan biaya; keadilan prosedural, yang mengacu pada proses sumber daya distribusi; dan retirbutif keadilan, yang merujuk kepada kelayakan dirasakan sanksi untuk Norm‐Breaking (Kirchler et al., 2008).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Keadilan yang dirasakan dari sistem pajak. Faktor lain yang warga paling sering berkomunikasi mengacu pajak
kekhawatiran sistem keadilan (Rawlings, 2003; Taylor, 2003). Sebuah kerangka konseptual untuk pertimbangan keadilan
menunjukkan membedakan tiga bidang keadilan, seperti dalam psikologi sosial: keadilan distributif, yang mengacu pada
pertukaran sumber daya, baik manfaat dan biaya; keadilan prosedural, yang mengacu pada proses sumber daya
distribusi; dan keadilan retributif, yang mengacu pada kesesuaian dirasakan sanksi dalam kasus
norma-breaking (Kirchler et al., 2008).


Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: