3.1. Positive cash flow obtained fa

3.1. Positive cash flow obtained faster

Project costs often escalate as a result of extended duration. As the schedule of a project with a fixed scope increases, costs usually increase [4]. Furthermore, revenues are often reduced as a result of delays. Project duration and project budget are sometimes traded off with the assumption that reduced project duration would be possible only with an increase in project costs. The most common time−cost trade-off technique with this assumption is one that was developed in 1957 by the DuPont Company and Remington Rand Univac. This is often referred to as the Critical Path Method or CPM. The reason for this apparent discrepancy is that authors on techniques such as CPM often consider the project
It self as an end on its own, while in reality the project often only exists to create another system or product. The objectives of many projects are to establish pro- ducts, services or other outcomes that exist well beyond project closure. The product life cycle as opposed to the project life cycle has to be considered. The project life cycle only forms the first phase of the product life cycle. Although the product life cycle is described in systems engineering literature and in certain literature on project management such as BS6079 [6], it is neglected in much of the other literature on project management that consider hand-over, project closure and the lessons learned as the ultimate goal. Each system has a goal. If the goal of the project is to deliver a specific product or system, the resulting product or system should have some beneficial goal. In business the goal normally is to generate money through sales. The objective of the project should be to maximise the revenue of the resulting system or product. Total product life-cycle costs and total product life-cycle benefits (rather than the project budget) should be the main considerations. To plan and execute a project normally results in an initial negative cash flow. The objective of the rest of the product life cycle should be to obtain some benefit (a positive cash flow in the case of projects done for business reasons). If project risks are taken into account, the positive cash flow should generally far exceed the negative cash flow. Therefore, if a project were to be delayed, the overall effect on cash flow (or other positive outcome) could be expected to be impaired. If the product life cycle (as opposed to pvoject life cycle) is considered, it often makes sense to reduce project dura- tion in order to improve the internal rate of return even if it requires greater expenditure during project planning and execution. The optimisation of total product life- cycle benefit is the first motivation for the assumption that project duration is a very important constraint.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

3.1. positif arus kas yang diperoleh lebih cepatBiaya proyek sering meningkat sebagai hasil dari diperpanjang. Sebagai jadwal proyek dengan lingkup tetap meningkat, biaya biasanya meningkatkan [4]. Selain itu, pendapatan sering berkurang karena penundaan. Durasi proyek dan anggaran proyek kadang-kadang diperdagangkan off dengan asumsi yang dikurangi proyek durasi akan mungkin hanya dengan peningkatan biaya proyek. Time−cost trade-off teknik yang paling umum dengan asumsi ini adalah salah satu yang dikembangkan pada tahun 1957 oleh perusahaan DuPont dan Remington Rand Univac. Ini sering disebut sebagai metode jalur kritis atau CPM. Alasan perbedaan jelas ini adalah bahwa penulis pada teknik-teknik seperti BPT sering mempertimbangkan proyek Itu diri sebagai tujuan sendiri, sementara pada kenyataannya proyek sering hanya ada untuk menciptakan sistem yang lain atau produk. Tujuan dari banyak proyek adalah untuk mendirikan pro-saluran, Layanan atau hasil lainnya yang ada baik di luar proyek penutupan. Siklus hidup produk dibandingkan dengan siklus hidup proyek harus dipertimbangkan. Siklus hidup proyek hanya bentuk tahap pertama dari siklus hidup produk. Meskipun siklus hidup produk digambarkan dalam literatur rekayasa sistem dan dalam sastra tertentu pada manajemen proyek seperti BS6079 [6], itu diabaikan dalam banyak literatur lainnya mengenai manajemen proyek yang mempertimbangkan tangan-over, proyek penutupan dan pelajaran belajar sebagai tujuan. Masing-masing sistem memiliki tujuan. Jika tujuan dari proyek ini adalah untuk memberikan produk tertentu atau sistem, produk yang dihasilkan atau sistem harus memiliki beberapa tujuan yang bermanfaat. Dalam bisnis tujuan biasanya adalah untuk menghasilkan uang melalui penjualan. Tujuan dari proyek harus memaksimalkan pendapatan yang dihasilkan sistem atau produk. Siklus hidup produk total biaya dan manfaat siklus hidup produk total (daripada anggaran proyek) harus menjadi pertimbangan utama. Untuk merencanakan dan menjalankan proyek biasanya mengakibatkan arus kas negatif yang awal. Tujuan dari seluruh siklus hidup produk harus mendapatkan beberapa keuntungan (arus kas positif dalam kasus proyek-proyek yang dilakukan untuk alasan bisnis). Jika risiko proyek diperhitungkan, arus kas positif harus umumnya jauh melampaui arus kas negatif. Oleh karena itu, jika sebuah proyek ditunda, efek keseluruhan pada arus kas (atau hasil positif lain) diharapkan menjadi terganggu. Jika dianggap siklus hidup Produk (sebagai lawan dari siklus hidup pvoject), sering masuk akal untuk mengurangi proyek dura-tion untuk meningkatkan internal rate permintaan bahkan jika itu memerlukan lebih besar pengeluaran selama proyek perencanaan dan pelaksanaan. Optimalisasi manfaat siklus hidup produk total adalah motivasi pertama bagi asumsi bahwa proyek durasi kendala sangat penting.