WHEN SOMEBODY ANGERS US, VENTING OU

WHEN SOMEBODY ANGERS US, VENTING OUR HOSTILITY AGAINST THAT PERSON DOES SEEM TO RELIEVE TENSION AND MAKE US FEEL BETTER, AT LEAST TEMPORARILY—ASSUMING THE PERSON WE VENT ON DOESN’T DECIDE TO VENT BACK ON US.
BUT “FEELING BETTER” SHOULD NOT BE CONFUSED WITH A REDUCTION IN HOSTILITY.
WITH HUMAN BEINGS, AGGRESSION IS DEPENDENT NOT MERELY ON TENSIONS—WHAT A PERSON FEELS—BUT ALSO ON WHAT A PERSON THINKS.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

KETIKA SESEORANG KEMARAHAN KITA, VENTILASI KAMI PERMUSUHAN TERHADAP ORANG TERSEBUT TAMPAKNYA UNTUK MEREDAKAN KETEGANGAN DAN MEMBUAT US MERASA LEBIH BAIK, SETIDAKNYA UNTUK SEMENTARA-DENGAN ASUMSI ORANG KITA MELAMPIASKAN PADA TIDAK MEMUTUSKAN UNTUK VENTILASI KEMBALI DI US. TAPI "MERASA BAIK" TIDAK BOLEH BINGUNG DENGAN PENURUNAN DALAM PERMUSUHAN. AGRESI MANUSIA, TIDAK SEMATA-MATA BERGANTUNG KETEGANGAN-WHAT A ORANG MERASA — TETAPI JUGA PADA APA YANG ORANG PIKIR.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

KETIKA SESEORANG ANGERS AS, ventilasi PERMUSUHAN KAMI TERHADAP ORANG YANG TIDAK TERLIHAT untuk meredakan ketegangan dan membuat kita merasa lebih baik, setidaknya untuk sementara-asumsi ORANG KITA VENT ON TIDAK MEMUTUSKAN UNTUK VENT KEMBALI PADA AS.
TAPI "MERASA LEBIH BAIK" TIDAK HARUS BINGUNG DENGAN PENURUNAN PERMUSUHAN.
DENGAN MANUSIA, AGRESI IS TERGANTUNG TIDAK HANYA PADA KETEGANGAN-APA ORANG TERASA-TAPI JUGA PADA APA ORANG BERPIKIR.