Moratorium on virgin forests The go

Moratorium on virgin forests
The government of indonesia signed a two-year primary forest moratorium that came into effect on 20 may 2011 and expired in may 2013. After expiration, indonesia's president susilo bambang yudhoyono extended the moratorium by two years. This moratorium implies a temporary stop to the granting of new permits to clear rain forests and peat lands in the country.in exchange indonesia received a USD $1 billion package from norway. On several occasions international media have reported that the moratorium has been breached by indonesian companies. It has succeeded, how ever, in limiting - although temporarily - expansion of indonesia's palm plantation. Skeptics of the moratorium point out that prior to its implementation the government had concessioned around nine million hectares for new crops. Moreover, the large palm oil companies possess wide land banks of which many are only half planted, meaning that there is still ample room for expansion.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Moratorium hutan perawan
Pemerintah Indonesia menandatangani moratorium hutan primer dua tahun yang mulai berlaku pada 20 Mei 2011 dan berakhir pada Mei 2013. Setelah berakhirnya, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang diperpanjang moratorium dua tahun. Moratorium ini berarti berhenti sementara pemberian izin baru untuk membersihkan hutan hujan dan lahan gambut di bursa country.in Indonesia menerima Rp 1 miliar untuk paket dari Norwegia. Pada beberapa kesempatan media internasional telah melaporkan bahwa moratorium telah dilanggar oleh perusahaan Indonesia. Ini telah berhasil, bagaimana pun, dalam membatasi - meskipun sementara - ekspansi perkebunan kelapa Indonesia itu. Skeptis moratorium menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaannya pemerintah telah dikonsesikan sekitar sembilan juta hektar untuk tanaman baru. Selain itu, perusahaan-perusahaan kelapa sawit besar memiliki bank tanah yang luas yang banyak hanya setengah ditanam, artinya masih ada banyak ruang untuk ekspansi.