It was noted earlier that the Fabia

It was noted earlier that the Fabians shared with the Liberal Imperialists and the eugenicists a belief in the importance of maintaining imperial supremacy. The collective state provision of welfare was seen as a major contribution to what Sidney Webb described as the 'race struggle'. It was a collectivism directed towards the benefit of the British nation rather than the international working class. State intervention to provide welfare therefore was not coincidental with British imperialism, with ideas of racialist supremancy and with immigration control, but crucially part of these. In 1900 the Fabian Society split over its attitude towards imperialism but the majority, led by George Bernard Shaw, voted for a pro-imperialist line, for, as Shaw wrote, 'the effective social organization of the whole Empire, and its rescue from the strife of classes and private interest' (Shaw, 1900, p. 6). (Indeed, the Fabians' ardour for militarism led them to become the first political group to argue for compulsory military training - see Semmel, 1960, p. 72.) Ideas of racial and cultural supremacy were bound up in the acceptance of Social Darwinist and eugenicist ideas of hierarchy of races and intellects. These ideas harboured and justified racist biogtry. In his concern about the fall in the birth rate, particularly amongst the middle classes - which led to support for family allowances -Sidney Webb wrote: 'This can hardly deterioration; or, as an alternative, in th. to the result in anything but national this country gradually falling Irish and the Jews' (Webb, 1907, pp. 16-17). Socialist collectivism, then, was seen as the highest social, economic and moral condition within the grasp of the fortunate Britons but alas as Graham Wallas lamentedn 1890, 'impossible in a nation of individu i ' alist savages like the Australian

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tercatat sebelumnya bahwa Fabians bersama dengan para imperialis Liberal dan eugenicists kepercayaan pada pentingnya mempertahankan kekaisaran supremasi. Pemberian kolektif negara kesejahteraan dilihat sebagai kontribusi utama apa yang digambarkan sebagai 'ras perjuangan' Sidney Webb. Itu adalah kolektivisme yang diarahkan manfaat dari bangsa Inggris daripada kelas buruh internasional. Intervensi negara untuk memberikan kesejahteraan karena itu tidak kebetulan dengan imperialisme Inggris, dengan ide-ide supremancy rasialis dan mengendalikan imigrasi, tapi krusial bagian ini. Pada tahun 1900 masyarakat Fabian dibagi atas sikap terhadap imperialisme tetapi mayoritas, dipimpin oleh George Bernard Shaw, memilih garis Pro-imperialis, untuk, seperti Shaw menulis, 'efektif organisasi sosial dari seluruh kerajaan, dan menyelamatkan mereka dari perselisihan kelas dan kepentingan pribadi' (Shaw, 1900, MS 6). (Memang, Fabians' ardour untuk militerisme memimpin mereka untuk menjadi kelompok politik pertama untuk berdebat untuk pelatihan wajib militer - Lihat Semmel, 1960, p. 72.) Ide-ide supremasi ras dan budaya yang terikat dalam penerimaan sosial Darwin dan ide-ide eugenicist dari hirarki balapan dan intellects. Ide-ide ini harboured dan dibenarkan biogtry rasis. Dalam keprihatinan tentang penurunan angka kelahiran, terutama di antara kelas-kelas menengah - yang dipimpin untuk mendukung keluarga tunjangan - Sidney Webb menulis: ' ini dapat hampir kemerosotan; atau, sebagai alternatif, di th. menghasilkan apa-apa kecuali Nasional negara ini secara bertahap jatuh Irish dan orang Yahudi (Webb, 1907, ms. 16-17). Kolektivisme sosialis, kemudian, dilihat sebagai kondisi sosial, ekonomi dan moral tertinggi dalam genggaman of the Briton beruntung tapi sayangnya sebagai Graham Wallas lamentedn tahun 1890, ' mustahil di bangsa bagi individu saya ' alist liar seperti Australia

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tercatat sebelumnya bahwa Fabian bersama dengan Imperialis Liberal dan eugenicists keyakinan akan pentingnya menjaga supremasi kekaisaran. Ketentuan Negara kolektif kesejahteraan dipandang sebagai kontribusi besar untuk apa Sidney Webb digambarkan sebagai 'perjuangan race'. Itu adalah kolektivisme diarahkan kepentingan bangsa Inggris daripada kelas pekerja internasional. Intervensi negara untuk memberikan kesejahteraan karena itu tidak kebetulan dengan imperialisme Inggris, dengan ide-ide dari supremancy rasialis dan dengan kontrol imigrasi, tetapi yang terpenting bagian dari ini. Pada tahun 1900 Fabian Masyarakat terbagi atas sikapnya terhadap imperialisme, tetapi mayoritas, yang dipimpin oleh George Bernard Shaw, memilih garis pro-imperialis, untuk, seperti Shaw menulis, "organisasi sosial yang efektif dari seluruh Kekaisaran, dan penyelamatan dari perselisihan kelas dan kepentingan pribadi '(Shaw, 1900, hal. 6). (Memang, semangat kaum Fabian 'untuk militerisme membuat mereka menjadi kelompok politik pertama yang berdebat untuk pelatihan wajib militer -. Lihat Semmel, 1960, p 72.) Situs supremasi ras dan budaya yang terikat dalam penerimaan Darwinis Sosial dan ide eugenicist hirarki ras dan intelek. Ide-ide ini memendam dan dibenarkan biogtry rasis. Dalam keprihatinan tentang penurunan tingkat kelahiran, terutama di antara kelas menengah - yang menyebabkan dukungan untuk tunjangan keluarga -Sidney Webb menulis: "Hal ini dapat hampir kerusakan; atau, sebagai alternatif, di th. dengan hasil pada apa pun kecuali nasional negara ini secara bertahap jatuh Irlandia dan orang-orang Yahudi '(Webb, 1907, hlm. 16-17). Kolektivisme sosialis, kemudian, dipandang sebagai sosial, kondisi ekonomi dan moral yang tertinggi dalam genggaman orang Inggris beruntung tapi sayangnya sebagai Graham Wallas lamentedn 1890, 'tidak mungkin dalam bangsa individu i' biadab alist seperti Australia