Biografi Ki Hajar Dewantara Versi Bahasa Inggris (BBut they wanted ban terjemahan - Biografi Ki Hajar Dewantara Versi Bahasa Inggris (BBut they wanted ban Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Biografi Ki Hajar Dewantara Versi B

Biografi Ki Hajar Dewantara Versi Bahasa Inggris (BBut they wanted banished to the Netherlands because there they can learn to do many things from the remote areas. Eventually they were allowed into the Netherlands since August 1913 as part of the punishment.
The opportunity was used to explore the issues of education and teaching, so Raden Mas Soewardi Soeryaningrat managed to obtain a Certificate Europeesche.Then he returned to his homeland in 1918. In the homeland he devotes attention in the field of education as part of the means of struggle for independence.
After his return from exile, with his comrades, he founded a college national patterned, Nationaal Instituut Onderwijs Tamansiswa (National University Tamansiswa) on July 3, 1922. Education is strongly emphasized education to students a sense of nationhood that they love the nation and homeland and fight for independence.
Not a few hurdles faced in building State Students. The Dutch colonial government issued Ordinance seeks his way with Wild School on October 1, 1932. But with persistence to fight for their rights, so the ordinance was later revoked.
In the midst of seriousness devoted Tamansiswa in education, he also remained diligent in writing. But the theme of his writing turned from political overtones to the national vision of education and culture. His writing hundreds of pieces. Through the writings that he successfully laid the foundation of national education for Indonesia.
Meanwhile, in the days of the Japanese Occupation, the activities in politics and education continues. When the Japanese government established the People's Power Center (the Son) in 1943, Ki Hajar sat as one of the leaders in addition to Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta and K.H. Mas Mansur.
After the time kemedekaan, Ki beat Dewantara had served as Minister of Education and Culture of the first. Name Ki Hajar Dewantara not only enshrined as a hero figure and education (the father of National Education) the date of his birth May 2 was made a National Education, but it is also designated as a National Hero Movement through Presidential decree No.305 of 1959, dated 28 November 1959 . Other awards he received was the title of Doctor Honoris Causa from the University of Gajah Mada in 1957.
Two years after obtaining the degree of Doctor Honoris Causa, he died on 28 April 1959 in Yogyakarta and is buried there.
Then by the successor State college student, founded Kirti Griya Dewantara Museum, Yogyakarta, to preserve the values of Ki Hajar Dewantara fighting spirit. In the museum there are objects or works as the founder of Ki Hajar Tamansiswa and performance in national life. Museum collections in the form of paper or concepts and critical treatises and data correspondence Ki Hajar during life as a journalist, educator, humanist, and as an artist have been recorded on microfilm and laminated for the help the National Archives.
This nation needs to inherit the fruit of his thoughts on the purpose of education is to promote the nation as a whole without distinction of religion, ethnicity, race, culture, customs, habits, economic status, social status, etc., and must be based on the values of human freedom.
Birthday, celebrated as National Education Day. Are known teachings tut wuri handayani (behind giving encouragement), ing madya mangun karsa (in the middle of creating opportunities for initiative), ing ngarsa sungtulada (in front of an example).
iography Ki Hajar Dewantara English Ve
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Biografi Ki Hajar Dewantara Versi Bahasa Inggris (BBut mereka ingin dibuang ke Belanda karena ada mereka dapat belajar untuk melakukan banyak hal dari daerah-daerah terpencil. Akhirnya mereka diizinkan ke Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari hukuman.Kesempatan itu digunakan untuk mengeksplorasi masalah pendidikan dan pengajaran, jadi Raden Mas bernama asli Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh sertifikat Europeesche.Then dia kembali ke tanah airnya di tahun 1918. Di tanah air, Ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari sarana perjuangan untuk kemerdekaan.Setelah kembali dari pengasingan, dengan rekan-rekannya, ia mendirikan sebuah perguruan tinggi nasional bermotif, Nationaal Instituut Onderwijs Tamansiswa (National University Tamansiswa) pada tanggal 3 Juli 1922. Pendidikan adalah sangat menekankan pendidikan untuk siswa pengertian kebangsaan bahwa mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk kemerdekaan.Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membangun negara siswa. Pemerintah kolonial Belanda yang dikeluarkan peraturan berusaha perjalanannya dengan liar sekolah pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan untuk memperjuangkan hak-hak mereka, jadi peraturan kemudian dicabut.Di tengah-tengah keseriusan mengabdikan Tamansiswa dalam pendidikan, ia juga tetap rajin dalam menulis. Tapi tema dari tulisannya berpaling dari nuansa politik nasional visi pendidikan dan kebudayaan. Nya menulis ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan bahwa ia berhasil meletakkan dasar bagi Pendidikan Nasional Indonesia.Sementara itu, pada zaman pendudukan Jepang, kegiatan politik dan pendidikan terus. Ketika pemerintah Jepang mendirikan pusat kekuasaan rakyat (anak) pada tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah satu pemimpin selain Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.Setelah waktu kemedekaan, Ki mengalahkan Dewantara telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara tidak hanya diabadikan sebagai sosok hero dan pendidikan (ayah Pendidikan Nasional) tanggal kelahirannya 2 Mei dibuat pendidikan nasional, namun hal ini juga ditunjuk sebagai gerakan pahlawan nasional melalui Keputusan Presiden No.305 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lainnya ia menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.Dua tahun setelah memperoleh gelar Doctor Honoris Causa, ia meninggal pada 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.Kemudian oleh penerus negara mahasiswa, mendirikan Kirti Griya Dewantara Museum, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai juang Ki Hadjar Dewantara. Di museum ada benda atau bekerja sebagai pendiri Ki Hajar Tamansiswa dan kinerja dalam kehidupan nasional. Koleksi Museum berupa kertas atau konsep dan kritis risalah dan data korespondensi Ki Hajar selama hidup sebagai wartawan, pendidik, humanis, dan sebagai seorang seniman telah direkam di mikrofilm dan dilaminasi untuk membantu Arsip Nasional.Bangsa ini butuh untuk mewarisi buah pikirannya tentang tujuan pendidikan adalah untuk mempromosikan bangsa secara keseluruhan tanpa perbedaan agama, etnis, ras, budaya, adat istiadat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dll, dan harus didasarkan pada nilai-nilai manusia kebebasan.Ulang tahun, dirayakan sebagai hari pendidikan nasional. Dikenal ajaran tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk inisiatif), ing ngarsa sungtulada (depan contoh).iography Ki Hajar Dewantara Inggris Ve
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Biografi Ki Hajar Dewantara Versi Bahasa Inggris (BBut yang mereka inginkan dibuang ke Belanda karena di sana mereka dapat belajar untuk melakukan banyak hal dari daerah-daerah terpencil. Akhirnya mereka diizinkan masuk ke Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari hukuman.
Kesempatan itu digunakan untuk mengeksplorasi isu-isu pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Sertifikat Europeesche.Then ia kembali ke tanah airnya pada 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan kemerdekaan.
Setelah kembali dari pengasingan, dengan rekan-rekannya, ia mendirikan sebuah perguruan tinggi nasional bermotif, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (National University Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Pendidikan sangat menekankan pendidikan untuk siswa rasa kebangsaan bahwa mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk kemerdekaan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membangun Mahasiswa Negara. Pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan Ordonansi mencari jalan dengan Sekolah Liar pada 1 Oktober, 1932. Tapi dengan kegigihan untuk memperjuangkan hak-hak mereka, sehingga peraturan itu kemudian dicabut.
Dalam tengah keseriusan dikhususkan Tamansiswa dalam pendidikan, ia juga tetap rajin menulis. Tapi tema tulisannya berubah dari nuansa politis dengan visi nasional pendidikan dan kebudayaan. Ratusan nya menulis potongan. Melalui tulisan-tulisan yang ia berhasil meletakkan dasar pendidikan nasional bagi Indonesia.
Sementara itu, pada hari-hari pendudukan Jepang, kegiatan politik dan pendidikan terus. Ketika pemerintah Jepang membentuk Rakyat Pusat Listrik (Anak) pada tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah satu pemimpin di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan KH Mas Mansur.
Setelah waktu kemedekaan, Ki mengalahkan Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang pertama. Nama tidak Ki Hajar Dewantara tidak hanya diabadikan sebagai sosok pahlawan dan pendidikan (ayah Pendidikan Nasional) tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Gerakan melalui Keputusan Presiden No.305 dari 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain ia terima gelar Honoris Causa dari Doctor Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.
Dua tahun setelah mendapat gelar Honoris Causa Doctor, ia meninggal pada 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Kemudian oleh Negara perguruan penerus mahasiswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai Ki Hajar Dewantara semangat juang. Di museum ada benda atau karya sebagai pendiri Tamansiswa Ki Hajar dan kinerja dalam kehidupan nasional. Koleksi museum dalam bentuk kertas atau konsep dan risalah penting dan data korespondensi Ki Hajar selama hidup sebagai wartawan, pendidik, humanis, dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Arsip Nasional.
Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan adalah untuk memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membedakan agama, suku, ras, budaya, adat istiadat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dll, dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebebasan manusia.
Birthday, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Apakah ajaran dikenal tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk inisiatif), ing ngarsa sungtulada (di depan contoh).
Iography Ki Hajar Dewantara English Ve
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: