The characteristics of these “level

The characteristics of these “levels of analysis” are that the lower levels are subsumed within the higher levels. For example, individual do not have the characteristics as groups (eg: structure, cohesiveness), and groups do not have the same characteristics as individuals (eg: IQ, stamina). There are variation in perceptions, attitudes, and behaviors of people in different cultures. Hence, the nature of the data gathered, as well as the level at which the data are aggregated for analysis, are integral to decision made on the choice of the unit of analysis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ciri-ciri ini "tingkat analisis" adalah bahwa tingkat yang lebih rendah yang mana menggolongkan dalam tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, seseorang tidak memiliki karakteristik sebagai kelompok (misalnya: struktur, keterpaduan), dan kelompok tidak memiliki karakteristik yang sama sebagai individu (misalnya: IQ, stamina). Ada variasi dalam persepsi, sikap, dan perilaku orang-orang dalam budaya yang berbeda. Oleh karena itu, sifat dari data yang dikumpulkan, serta tingkat di mana data dikumpulkan untuk analisis, merupakan keputusan yang dibuat pada pilihan dari unit analisis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Karakteristik ini "tingkat analisis" adalah bahwa tingkat yang lebih rendah dimasukkan dalam tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, individu tidak memiliki karakteristik sebagai kelompok (misalnya: struktur, kekompakan), dan kelompok tidak memiliki karakteristik yang sama sebagai individu (misalnya: IQ, stamina). Ada variasi dalam persepsi, sikap, dan perilaku orang dalam budaya yang berbeda. Oleh karena itu, sifat data yang dikumpulkan, serta tingkat di mana data yang dikumpulkan untuk analisis, merupakan bagian integral dari keputusan yang dibuat pada pilihan unit analisis.