Digital elevation modelsEither rela

Digital elevation models
Either relative elevations or real elevations of surface topography will be processed into a Digital Elevation Model. Several interpolation routines are available as options. For relative flat areas such as peatlands a linear procedure usually gives better results. The same procedure will also be applied to subsurface elevation data. In interpolation process we propose 100 meters grid size as this represents one hectare and will simplify much of later interpretations.

Interpolation of peat thickness
Interpolation of peat thickness will be done indirectly by subtracting Digital Elevation Models of surface and subsurface topography. The real measurement values will be kept unchanged to preserve accuracy. The main purpose of this process is to estimate unknown values of peat thickness within unsampled areas so the resulted map can show finer distributions with less possibility of showing abrupt changes between two adjacent areas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Model elevasi digitalKetinggian relatif atau nyata ketinggian topografi permukaan akan diproses ke dalam Model elevasi Digital. Beberapa rutinitas interpolasi tersedia sebagai pilihan. Untuk relatif datar bidang lahan gambut prosedur linier biasanya memberikan hasil yang lebih baik. Prosedur yang sama juga dapat diterapkan untuk data elevasi permukaan. Dalam proses interpolasi kami mengusulkan 100 meter ukuran grid karena hal ini mewakili satu hektar dan akan menyederhanakan banyak interpretasi kemudian.Interpolasi gambut ketebalanInterpolasi gambut ketebalan akan dilakukan secara tidak langsung dengan mengurangi model elevasi Digital topografi permukaan dan bawah permukaan. Nilai nyata pengukuran akan tetap tidak berubah untuk menjaga ketepatan. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk memperkirakan nilai-nilai yang tidak diketahui gambut ketebalan wilayah unsampled sehingga menghasilkan peta dapat menunjukkan distribusi yang lebih halus dengan kurang kemungkinan untuk menampilkan tiba-tiba perubahan antara dua wilayah yang berdekatan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Model elevasi digital
Entah ketinggian relatif atau ketinggian nyata dari topografi permukaan akan diolah menjadi Elevation Model digital. Beberapa rutinitas interpolasi yang tersedia sebagai pilihan. Untuk daerah datar relatif seperti lahan gambut prosedur linear biasanya memberikan hasil yang lebih baik. Prosedur yang sama juga akan diterapkan untuk bawah permukaan data elevasi. Dalam proses interpolasi kami mengusulkan 100 meter ukuran grid karena ini merupakan satu hektar dan akan menyederhanakan banyak interpretasi kemudian.

Interpolasi ketebalan gambut
interpolasi ketebalan gambut akan dilakukan secara tidak langsung dengan mengurangkan Digital Elevation Model permukaan dan bawah permukaan topografi. Nilai pengukuran riil akan terus berubah untuk melestarikan akurasi. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk memperkirakan nilai yang tidak diketahui dari ketebalan gambut dalam wilayah tanpa sampel sehingga peta mengakibatkan dapat menunjukkan distribusi halus dengan sedikit kemungkinan menunjukkan perubahan mendadak antara dua daerah yang berdekatan.