Having examined utilitarian and deo

Having examined utilitarian and deontological perspective, we must now turn our attention to one more approach to ethics. This approach has recently been called the ethics of virtue or character. It addresses the question of what a person should be or become, rather than the question of what a person should do. What type of virtues should a person seek to develop? What makes a good person? What makes a good businessperson? Are these virtues the same or compatible? Is honesty a virtue that businesspeople should develop?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Setelah meneliti perspektif utilitarian dan deontological, kita sekarang harus mengalihkan perhatian kita ke salah satu pendekatan yang lebih etika. Pendekatan ini telah baru-baru ini disebut etika kebajikan atau karakter. Alamat pertanyaan tentang apa yang orang harus atau menjadi, daripada pertanyaan apa yang seseorang harus lakukan. Apa jenis kebajikan harus seseorang berusaha untuk mengembangkan? Apa yang membuat orang yang baik? Apa yang membuat seorang pebisnis yang baik? Apakah ini kebajikan yang sama atau kompatibel? Kejujuran adalah suatu kebajikan yang pengusaha harus mengembangkan?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Setelah diperiksa perspektif utilitarian dan deontologis, sekarang kita harus mengalihkan perhatian kita ke satu lagi pendekatan etika. Pendekatan ini baru-baru ini disebut etika kebajikan atau karakter. Ini alamat pertanyaan tentang apa seseorang harus atau menjadi, bukan pertanyaan tentang apa yang seseorang harus lakukan. Apa jenis kebajikan harus seseorang berusaha mengembangkan? Apa yang membuat orang yang baik? Apa yang membuat seorang pebisnis yang baik? Apakah kebajikan yang sama atau yang kompatibel? Adalah kejujuran kebajikan yang pengusaha harus mengembangkan?