Practical lessonsLessons of the pas

Practical lessons
Lessons of the past are highly relevant. The recoveries of extensive underwater heritage, for instance those of the Vasa and the Mary Rose wrecks, have promoted the appreciation of underwater cultural heritage enormously. They have also suggested that ultimately such recovery would be the appropriate practice in underwater archaeology, while at the same calling attention to the issue of limited capacities. The investments engaged in these projects would be difficult to afford repeatedly. However, this is not the sole reason for which full recovery projects are not necessarily the best option.
Appropriate practice varies significantly, depending on the specific circumstances of each site. Accordingly, wide acceptance of the cautionary approach prevails, promoting in situ preservation, in preference to the recovery of artefacts and in preference to partial or complete excavation of the site.
It will never be possible to preserve all sites in their status quo. This is not just a matter of insufficient funds, limited capacities of heritage agencies, or the limited number of qualified archaeologists. There is a range of processes on site and impacting developments on the immediate surroundings that cannot be stopped.
As not all sites can be protected and managed, a pragmatic choice needs to be made, based upon the assessment of all heritage sites and their archaeological, historical and artistic or aesthetic value. In making a reasonable choice, with regard to the finiteness of heritage resources, as well as the importance of authenticity and context, many sites are being preserved for future generations, including future generations of researchers. In this respect, the importance of inventory cannot be overemphasized.
The lessons learned suggest:
• Promoting in situ preservation where, and whenever possible;
• Promoting research related to development-led archaeology.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pelajaran praktisPelajaran dari masa lalu sangat relevan. Pemulihan luas warisan bawah air, misalnya orang-orang dari Vasa dan rongsokan Mary Rose, telah dipromosikan apresiasi warisan budaya bawah air sangat. Mereka juga menyarankan bahwa pada akhirnya pemulihan tersebut akan praktek sesuai di bawah Arkeologi, sementara pada sama menarik perhatian edisi terbatas kapasitas. Investasi yang terlibat dalam proyek-proyek ini akan sulit untuk membeli berulang kali. Namun, ini bukanlah satu-satunya alasan yang proyek-proyek pemulihan penuh tidak selalu pilihan terbaik. Praktek yang tepat bervariasi secara signifikan, tergantung pada keadaan khusus dari setiap situs. Dengan demikian, penerimaan yang luas dari pendekatan peringatan berlaku, mempromosikan pelestarian di situ, dalam preferensi pemulihan artefak dan dalam preferensi parsial atau lengkap penggalian tapak. Itu tidak akan mungkin untuk menjaga semua situs di mereka status quo. Hal ini tidak hanya soal dana tidak mencukupi, terbatas kapasitas lembaga warisan atau jumlah terbatas berkualitas arkeolog. Ada berbagai proses pada situs dan mempengaruhi perkembangan di sekitarnya yang tidak dapat dihentikan. Karena tidak semua situs dapat dilindungi dan dikelola, pilihan pragmatis yang perlu dilakukan, berdasarkan penilaian semua situs warisan dan nilai arkeologi, sejarah dan artistik atau estetika. Dalam membuat pilihan yang wajar, dalam finiteness warisan sumber daya, serta pentingnya keaslian dan konteks, banyak situs yang dipertahankan untuk generasi mendatang, termasuk generasi masa depan peneliti. Dalam hal ini, pentingnya inventarisasi tidak bisa terlalu ditekankan. Pelajaran menyarankan: • Mempromosikan pelestarian di situ mana, dan setiap kali mungkin;• Mempromosikan penelitian berkaitan dengan pembangunan yang dipimpin arkeologi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pelajaran praktis
Pelajaran dari masa lalu sangat relevan. Perolehan kembali warisan bawah air yang luas, misalnya orang-orang dari Vasa dan bangkai kapal Mary Rose, telah dipromosikan apresiasi warisan budaya bawah air sangat besar. Mereka juga menyatakan bahwa pemulihan akhirnya akan menjadi seperti praktek yang tepat dalam arkeologi bawah air, sementara pada saat yang sama menelepon memperhatikan masalah kapasitas yang terbatas. Investasi yang terlibat dalam proyek-proyek ini akan sulit untuk membeli berulang-ulang. Namun, ini bukan satu-satunya alasan yang proyek pemulihan penuh belum tentu pilihan terbaik.
praktik yang tepat sangat bervariasi, tergantung pada keadaan khusus dari setiap situs. Dengan demikian, penerimaan luas dari pendekatan peringatan berlaku, mempromosikan pelestarian in situ di, dalam preferensi untuk pemulihan artefak dan dalam preferensi untuk penggalian sebagian atau lengkap dari situs.
Ini tidak akan mungkin untuk melestarikan semua situs dalam status quo mereka. Ini bukan hanya masalah dana yang tidak mencukupi, kapasitas terbatas lembaga warisan, atau jumlah terbatas arkeolog berkualitas. Ada berbagai proses di situs dan perkembangan yang berdampak pada lingkungan sekitarnya yang tidak bisa dihentikan.
Karena tidak semua situs dapat dilindungi dan dikelola, pilihan pragmatis perlu dibuat, berdasarkan penilaian dari semua situs warisan dan arkeologi mereka, sejarah dan artistik atau estetika nilai. Dalam membuat pilihan yang masuk akal, sehubungan dengan finiteness sumber daya warisan, serta pentingnya keaslian dan konteks, banyak situs yang sedang dilestarikan bagi generasi mendatang, termasuk generasi masa depan peneliti. . Dalam hal ini, pentingnya persediaan tidak bisa terlalu ditekankan
Pelajaran menyarankan:
• Mempromosikan pelestarian in situ di mana, dan bila memungkinkan;
• Mempromosikan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan yang dipimpin arkeologi.