Toleransi pada layar untuk
Nyepi di Bali
Ni Komang Erviani, The Jakarta Post, Denpasar | Berita | Kamis, 19 Maret 2015, 06:08
Headlines Berita ASEAN didesak untuk mempercepat CoC menangani ada eksekusi asing di waktu dekat Menghadapi masalah pembebasan lahan , MRT kemungkinan tertunda Persiapan bersiap-siap untuk Nyepi, umat Hindu Hari Bali Silence, yang jatuh pada hari Sabtu. Perayaan tahun ini akan menawarkan demonstrasi lain dari hubungan antar agama yang kuat Bali, sebagai perayaan bertepatan dengan periode Katolik Prapaskah, di mana penganut cepat dan membuat penyesalan dalam persiapan untuk Paskah. Ketua Bali Interfaith Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Ida I Dewa Gede Ngurah Swasta, mengatakan semua tokoh lintas agama telah berjanji untuk menjaga Nyepi. Pemimpin di forum berasal dari organisasi keagamaan yang beragam, termasuk Hindu Agama Indonesia Council (PHDI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Denpasar Katolik Keuskupan, Gereja Indonesia Organization (MPaG), Dewan Komunitas Buddhis (Walubi), Dewan Konghucu, Bali Interfaith Forum, Grand Dewan Adat Desa ( MUDP) dan urusan agama setempat kantor. Swasta mengatakan komunitas Katolik telah sepakat untuk melakukan penyesuaian terhadap pengamatan tawar mereka untuk mengakomodasi Nyepi. gereja-gereja Katolik di pulau akan terus Jumat Agung stasiun-of-the-lintas layanan di pagi hari daripada di malam hari, ketika mereka secara adat diadakan. Selain itu, mereka telah sepakat untuk tidak menahan Sabtu massa malam untuk menghormati umat Hindu pada hari mereka diam. "Kami sangat berterima kasih bahwa semua tokoh lintas agama di pulau terus menegakkan toleransi. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah panjang kami toleransi di Bali, "kata Swasta, Rabu. Selama Nyepi, umat Hindu Bali akan merayakan Tahun Baru Caka melalui meditasi dan kontemplasi dan menahan diri dari menggunakan listrik, membuat kebakaran, perjalanan rumah luar atau berpartisipasi dalam hiburan kegiatan. Pengunjung dan warga non-Hindu diharapkan menghormati Nyepi dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh otoritas lokal dan penjaga desa tradisional berikut. Pemerintah setempat mengatakan Bali akan ditutup selama 24 jam selama liburan. Semua pulau gerbang-of-entry, termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai dan tiga pelabuhan feri utama, juga akan ditutup dari 06:00 pada tanggal 21 Maret sampai 06:00 hari berikutnya. Selain beberapa pelabuhan perikanan tradisional, Gilimanuk Ferry Pelabuhan, Padang Bai Ferry Pelabuhan, Pelabuhan Benoa pusat dan Celukan Bawang pelabuhan kargo akan ditutup. Semua terminal angkutan umum di Bali akan berhenti operasi juga. Cabang Bali dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) mendesak media penyiaran - radio dan televisi - untuk menghentikan operasi selama Nyepi. "Kami mendesak semua media penyiaran untuk menghentikan operasi untuk menghormati Hindu Bali merayakan Nyepi, "kata komisaris KPID Nengah Muliarta. KPID Bali mengirim pemberitahuan ke semua entitas penyiaran, termasuk 20 stasiun TV, 57 stasiun radio dan serangkaian jaringan televisi kabel. Tidak ada penalti, namun, akan dikenakan bagi mereka yang memilih untuk mengabaikan pemberitahuan. Polda Bali juga membuat persiapan, seperti ribuan pecalang (petugas tradisional) di desa-desa di seluruh pulau. Juru bicara Polda Bali, Kombes. Hery Wiyanto, mengatakan bahwa pecalang akan menganggap memimpin keamanan menjaga peran siang hari, namun polisi akan siap untuk langkah harus insiden terjadi. "Kami juga telah memetakan beberapa daerah di Bali yang rawan bentrokan atau ancaman keamanan lainnya selama Nyepi. Kami telah mengantisipasi masalah yang bisa terjadi pada siang hari, "kata Hery. - Lihat lebih lanjut di: http://www.thejakartapost.com/news/2015/03/19/tolerance-display-nyepi-bali.html#sthash .WM7UbhMn.dpuf
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
