with R. In some cases, combining di

with R. In some cases, combining different software components in a workflow
may be the most robust solution, for example scripting in languages such as
Python.
1.3.2 Service-Oriented Architectures
Today, much of the practice and research in geographical information systems
is moving from toolbox-centred architectures (think of the ‘classic’
Arc/Info™ or ArcGIS™ applications) towards service-centred architectures
(such as Google Earth™). In toolbox-centred architectures, the GIS application
and data are situated on the user’s computer or local area network.
In service-centred architectures, the tools and data are situated on remote
computers, typically accessed through Internet connections.
Reasons for this change are the increasing availability and bandwidth of
the Internet, and also ownership and maintenance of data and/or analysis
methods. For instance, data themselves may not be freely distributable, but
certain derived products (such as visualisations or generalisations) may be.
A service can be kept and maintained by the provider without end users having
to bother about updating their installed software or data bases. The R system
operates well under both toolbox-centred and service-centred architectures.
1.3.3 Further Reading on GIS
It seems appropriate to give some recommendations for further reading concerning
GIS, not least because a more systematic treatment would not be
appropriate here. Chrisman (2002) gives a concise and conceptually elegant
introduction to GIS, with weight on using the data stored in the system;
the domain focus is on land planning. A slightly older text by Burrough and
McDonnell (1998) remains thorough, comprehensive, and perhaps a shade
closer to the earth sciences in domain terms than Chrisman.
Two newer comprehensive introductions to GIS cover much of the same
ground, but are published in colour. Heywood et al. (2006) contains less extra
material than Longley et al. (2005), but both provide very adequate coverage
of GIS as it is seen from within the GIS community today. To supplement
these, Wise (2002) provides a lot of very distilled experience on the technicalities
of handling geometries in computers in a compact form, often without
dwelling on the computer science foundations; these foundations are given by
Worboys and Duckham (2004). Neteler and Mitasova (2008) provide an excellent
analytical introduction to GIS in their book, which also shows how to
use the open source GRASS GIS, and how it can be interfaced with R.
It is harder to provide guidance with regard to service-centred architectures
for GIS. The book by Shekar and Xiong (2008) work is a monumental,
forward-looking collection with strong roots in computer and information science,
and reflects the ongoing embedding of GIS technologies into database

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

dengan R. Dalam beberapa kasus, menggabungkan komponen software yang berbeda dalam alur kerjamungkin solusi yang paling kuat, misalnya scripting bahasa sepertiPython.1.3.2 keunggulan arsitekturHari ini, banyak praktek dan penelitian sistem informasi geografisbergerak dari toolbox yang berpusat pada arsitektur (berpikir 'klasik'Aplikasi Arc/Info ™ atau ArcGIS ™) menuju berpusat jasa arsitektur(seperti Google Earth ™). Dalam arsitektur berpusat toolbox, aplikasi GISdan data yang terletak pada pengguna komputer atau jaringan area lokal.Dalam arsitektur berpusat pada layanan, peralatan dan data berada pada remotekomputer, biasanya diakses melalui koneksi Internet.Alasan untuk perubahan ini adalah meningkatnya ketersediaan dan bandwidthInternet, dan juga kepemilikan dan pemeliharaan data dan/atau analisismetode. Misalnya, data diri tidak dapat didistribusikan secara bebas, tetapitertentu produk turunan (seperti visualisasi atau generalisasi) mungkin.Layanan yang dapat disimpan dan dikelola oleh penyedia tanpa pengguna akhir yang memilikimengganggu tentang memperbarui perangkat lunak yang diinstal atau data mereka mendasarkan. Sistem Rberoperasi baik di bawah arsitektur berpusat toolbox maupun berpusat pada layanan.1.3.3 membaca lebih lanjut tentang GISTampaknya tepat untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk membaca lebih lanjut mengenaiGIS, paling tidak karena perawatan yang lebih sistematis tidak akantepat di sini. Chrisman (2002) memberikan ringkas dan konseptual eleganPengantar GIS, dengan berat menggunakan data yang disimpan dalam sistem;fokus domain adalah tanah perencanaan. Teks yang sedikit lebih tua oleh Surrey danMcDonnell (1998) tetap menyeluruh, komprehensif, dan mungkin warna yanglebih dekat dengan ilmu bumi dalam istilah domain daripada Chrisman.Dua baru komprehensif perkenalan ke GIS menutupi banyak yang samaTanah, tapi yang diterbitkan dalam warna. Heywood et al. (2006) berisi kurang tambahanbahan dari Longley et al. (2005), tetapi keduanya memberikan perlindungan yang sangat memadaiGIS seperti terlihat dari dalam masyarakat GIS hari ini. Untuk melengkapiBijaksana ini, (2002) menyediakan banyak sangat suling pengalaman teknispenanganan geometri di komputer dalam bentuk kompak, sering tanpaberkutat pada dasar ilmu komputer; Yayasan ini diberikan olehWorboys dan Duckham (2004). Neteler dan Mitasova (2008) memberikan yang sangat baikPengantar analisis GIS dalam buku mereka, yang juga menunjukkan bagaimanamenggunakan sumber terbuka GRASS GIS, dan bagaimana hal itu dapat dihubungkan dengan R.Hal ini sulit untuk memberikan bimbingan yang berkaitan dengan layanan yang berpusat pada arsitekturuntuk GIS. Buku oleh BMF dan Xiong bekerja (2008) adalah monumental,memandang ke depan koleksi dengan akar kuat di komputer dan ilmu informasi,dan mencerminkan berkelanjutan embedding GIS teknologi ke dalam database