A total of five interviews were con

A total of five interviews were conducted with the same owners and clients who were interviewed for the Client Satisfaction Index and this was called Importance Index. This questionnaire was divided into five areas which were previously identified as areas of client dissatisfaction: Administrative - Poor Planning and Lack of Attention to Client Priorities; Project Management and Engineering - Poor Scheduling; Construction – Processing Change Order and Logistical- Poor Delivery. A rating scheme was used from “A lot of improvement” to “No improvement”.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Total lima wawancara dilakukan dengan pemilik yang sama dan klien yang diwawancarai untuk indeks kepuasan klien dan ini dipanggil pentingnya indeks. Kuesioner ini dibagi menjadi lima daerah-daerah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai daerah klien ketidakpuasan: administrasi - perencanaan yang buruk dan kurangnya perhatian dari prioritas klien; Proyek manajemen dan Engineering - miskin penjadwalan; Konstruksi-pengolahan perubahan Pemesanan dan pengiriman logistik-miskin. Skema penilaian yang digunakan dari "Banyak perbaikan" untuk "Tidak ada perbaikan".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebanyak lima wawancara dilakukan dengan pemilik yang sama dan klien yang diwawancarai untuk Indeks Kepuasan Klien dan ini disebut Pentingnya Index. Kuesioner ini dibagi menjadi lima wilayah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai daerah ketidakpuasan klien: Administrasi - Poor Perencanaan dan Kurangnya Perhatian terhadap Prioritas Klien; Manajemen Proyek dan Rekayasa - Penjadwalan miskin; Konstruksi - Pengolahan Perubahan Order dan Logistical- Miskin Pengiriman. Sebuah skema Peringkat digunakan dari "Banyak perbaikan" untuk "Tidak ada perbaikan".