Activated carbon has been the prefe

Activated carbon has been the preferred adsorbent for many years in the gold recovery process due to its high adsorption capacity, high adsorption rate and good resistance to abrasion (Soleimani and Kaghazchi, 2008a,b). Increased use of activated carbon has necessitated the exploitation of abundant, readily available and low cost sources like agricultural by-products (Soleimani and Kaghazchi, 2008a,b). Activated carbon is a good adsorbent as it has an extended surface area, porous structure with micropores, mesopores and macropores, high adsorption capacity and a certain degree of surface reactivity due to the presence of appropriate functional groups. These properties are governed by both the nature of the raw materials and the processes used to obtain the activated carbon.
Rice husk and barley straw are currently not fully utilized and are discharged as waste, but can possibly be used as an alternative precursor for porous carbon. The aim of this study is to prepare low cost carbon from these wastes to replace expensive, commercially available adsorbents for the recovery of precious metals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Karbon telah menjadi pilihan Adsorben selama bertahun-tahun dalam proses pemulihan emas karena kapasitas tinggi adsorpsi, tingkat tinggi adsorpsi dan ketahanan yang baik terhadap abrasi (Soleimani dan Kaghazchi, 2008a, b). Peningkatan penggunaan karbon aktif memiliki mengharuskan eksploitasi sumber-sumber yang berlimpah, tersedia dan biaya rendah seperti oleh-produk pertanian (Soleimani dan Kaghazchi, 2008a, b). Karbon aktif adalah Adsorben baik seperti ini memiliki luas permukaan yang diperpanjang, berpori struktur dengan micropores, mesopores dan macropores, kapasitas adsorpsi yang tinggi dan tingkat permukaan reaktivitas karena adanya sesuai fungsional kelompok tertentu. Properti ini diatur oleh kedua sifat bahan baku dan proses yang digunakan untuk mendapatkan karbon aktif.Sekam dan jelai jerami saat ini tidak dimanfaatkan sepenuhnya dan dibuang seperti sampah, tapi mungkin dapat digunakan sebagai prekursor alternatif karbon berpori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempersiapkan biaya rendah karbon dari limbah ini untuk menggantikan Adsorben mahal, tersedia secara komersial untuk pemulihan logam mulia.