One-third of the fat in chocolate c

One-third of the fat in chocolate comes from the monounsaturated fat oleic acid, another third from the saturated fat stearic acid, and a third from saturated fat palmitic acid.[15][16] However, unlike other saturated fats, stearic acid does not raise levels of LDL cholesterol in the bloodstream[15] and has neutral effects on cholesterol.[16] Stearic acid can be converted to oleic acid in the liver.[15] Consuming relatively large amounts of dark chocolate and cocoa has not been adequately studied to determine if serum LDL cholesterol levels are altered.[17] In one study, small but regular amounts of dark chocolate were associated with a lower risk of a heart attack.[18]
Stimulant

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sepertiga dari lemak coklat berasal dari asam oleat tak jenuh tunggal lemak, sepertiga lagi dari asam stearat lemak jenuh, dan sepertiga dari asam palmitat dari lemak jenuh.[15][16] Namun, tidak seperti lain lemak jenuh, asam stearat tidak meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam aliran darah [15] dan memiliki efek yang netral pada kolesterol.[16] asam stearat dapat dikonversi ke asam oleat di hati.[15] jumlah relatif besar gelap cokelat dan kokoa mengkonsumsi tidak telah memadai dipelajari untuk menentukan jika kadar kolesterol serum LDL diubah.[17] dalam satu studi, jumlah yang kecil tapi biasa cokelat hitam dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung.[18]Stimulan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sepertiga dari lemak dalam cokelat berasal dari asam lemak tak jenuh tunggal oleat, sepertiga lainnya dari asam stearat lemak jenuh, dan sepertiga dari jenuh asam palmitat lemak. [15] [16] Namun, tidak seperti lemak jenuh lainnya, asam stearat tidak tidak meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah [15] dan memiliki efek netral pada kolesterol. [16] Asam stearat dapat dikonversi menjadi asam oleat dalam hati. [15] Mengkonsumsi jumlah yang relatif besar coklat gelap dan kakao belum memadai dipelajari untuk menentukan apakah kadar kolesterol serum LDL yang diubah. [17] Dalam sebuah penelitian, jumlah kecil tapi teratur cokelat hitam dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung. [18]
Stimulan