The total area under the NT system

The total area under the NT system in Brazil is about 24 million ha and the weighted average soil C accumulation rate due to NT adoption is 0.5 t C ha–1 yr –1 in the first 10 cm depth, giving an estimated change in total soil C of about 12 Mt yr –1. In addition, we should include a C offset due to a signiicant reduction in fuel consumption (60% to 70%) in the NT system compared to the CT system (FEBRAPDP, 2009).

It is important to note that there is considerable controversy regarding whether NT really does sequester much soil C, especially when the whole soil proile is considered
(Smith et al., 1998). Most studies that have looked at the whole profile have shown insigniicant soil C gains. The quantity of residues returned, variations in the practices implemented, and perhaps the type of climate are factors likely to inluence the outcome. According to Smith et al. (1998), only certain ixed amounts of soil C can be gained, up to a new equilibrium limit, which is reversible if management reverts to CT.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di bawah sistem NT di Brasil adalah sekitar 24 juta ha dan tingkat akumulasi tanah rata-rata tertimbang C karena NT adopsi adalah 0.5 t C ha-1 yr –1 di kedalaman 10 cm pertama, memberikan perubahan perkiraan total tanah C Mt 12 yr –1. Selain itu, kita harus mencakup C offset karena pengurangan konsumsi bahan bakar (60% sampai 70%) signiicant dalam sistem NT dibandingkan dengan sistem CT (FEBRAPDP, 2009).Penting untuk dicatat bahwa ada kontroversi mengenai apakah NT benar-benar mengasingkan banyak tanah C, terutama ketika seluruh tanah proile dianggap(Smith et al. 1998). Kebanyakan studi yang telah melihat profil seluruh telah menunjukkan insigniicant tanah C keuntungan. Jumlah residu kembali, variasi dalam praktek-praktek yang dilaksanakan, dan mungkin jenis iklim adalah faktor-faktor yang cenderung inluence hasil. Menurut Smith et al. (1998), hanya dengan jumlah tertentu Lumpur dari tanah C dapat diperoleh, hingga batas keseimbangan baru, yang reversibel jika manajemen beralih ke CT.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Total area di bawah sistem NT di Brazil adalah sekitar 24 juta ha dan rata-rata tanah C tingkat akumulasi tertimbang karena NT adopsi adalah 0,5 t C ha-1 th -1 di pertama kedalaman 10 cm, memberikan perubahan diperkirakan total tanah C sekitar 12 Mt thn -1. Selain itu, kita harus menyertakan C diimbangi karena penurunan signiicant konsumsi bahan bakar (60% sampai 70%) dalam sistem NT dibandingkan dengan sistem CT (FEBRAPDP, 2009). Hal ini penting untuk dicatat bahwa ada kontroversi tentang apakah NT benar-benar menyerap banyak tanah C, terutama ketika seluruh tanah proile dianggap (Smith et al., 1998). Kebanyakan penelitian yang telah melihat seluruh profil telah menunjukkan keuntungan tanah insigniicant C. Jumlah residu dikembalikan, variasi dalam praktek dilaksanakan, dan mungkin jenis iklim merupakan faktor kemungkinan inluence hasilnya. Menurut Smith et al. (1998), jumlah ixed tertentu saja tanah C dapat diperoleh, hingga batas keseimbangan baru, yang reversibel jika manajemen beralih ke CT.