Jodha dengan memohon nada bilang- "Jalal ... Rukiye ..." (Jalal, silakan tunggu ....) Dia cepat mengambil sepotong manis dan datang di depannya ... dia diteruskan tangannya untuk memberinya makan manis. .. Mereka berdua ingat bagaimana ia menyakitinya di masa lalu, tanpa argumen atau kata dia makan manis dari tangannya, dan kemudian diteruskan Jodha permen kotak ke arahnya dan bilang- "Jalal ... Aap Hamara muh mitha nahi karvayege. .. "(Tidak akan Anda mempermanis mulutku Jalal ????) Jalal menjawab angrily- "Khud kha lo ..." (Makan sendiri ...) Dan dengan cepat berjalan menuju pintu ... Jodha berteriak dan berkata- "Jalal, jab tak aap nahi khilayenge hum aur kuch nahi khayenge ..." (Jalal, sampai Anda makan saya manis saya tidak akan makan apa-apa ini ....) Jalal berhenti dan kembali menatap dia dengan marah ... dia berjalan di dekatnya dan tiba-tiba rusak dengan marah marah dia shouted- "Jodha, aku lelah keras kepala Anda ... Saya tidak peduli jika Anda makan atau tidak ... Pergilah ke neraka ... Setiap kali saya tidak akan membungkuk sesuai keinginan Anda ... Cukup sudah ... "dia berhenti dan terus dalam persuasif Tone" Tolong jangan mengambil keuntungan dari cinta saya ... Anda tahu air mata Anda dan keinginan adalah kelemahan saya ... Anda meninggalkan saya dengan satu huruf dan tanpa mengucapkan sepatah kata, tanpa izin saya ... Anda berpikir tentang keinginan Anda dan ingin menikah lagi hanya ... Anda bahkan tidak berpikir tentang saya sekali, bagaimana sakit aku akan ... ??? Kami bertemu setelah enam bulan, jadi bagaimana Anda bisa tinggalkan aku lagi dengan hanya surat ... saya mengerti apa semua yang telah Anda tulis dalam surat itu dan saya tidak punya masalah dengan itu, tapi cara Anda meninggalkan aku tidur ... Anda memiliki benar-benar menyakiti saya ... saya tidak akan memaafkan Anda segera dan tidak melakukan drama ini tidak makan di depan saya ... Saya memperingatkan Anda, tidak menguji kesabaran saya; Saya sudah sangat marah ... "Dengan mata basah ia berjalan keluar cepat dari sana ... Jodha terkejut melihat rasa sakitnya, ia menyadari keputusannya itu tidak benar ... Jalal adalah tertekan tentang kemarahan ekstrim dan kepahitan terhadap Jodha .. . Dia tidak ingin menyakitinya dengan kata-kata, tapi ia berharap lebih banyak dari Jodha dari begums yang lain ... Dia selalu bertindak berbeda dengan Jodha ... Dia adalah orang yang selalu menjadi mangsa dari kemarahannya ... Her mata berkaca-kaca dan memohon suara meluluhkan hati Jalal ini ...
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..