The ink gland secretion of the sea

The ink gland secretion of the sea hare A. californica,
which is released when sea hares are attacked by predators,
is aversive to the sea anemone A. sola, eliciting
tentacle retraction and/or shriveling. The opaline gland
secretion of A. californica, however, is not aversive to
these anemones. Escapin, a major protein in ink with
antimicrobial activity, does not appear to function as a
defense against this anemone predator. Instead, an array
of molecules with different chemical properties, likely
produced de novo, are aversive to anemones. Tentacle
retraction and shriveling by anemones probably facilitates
the escape of sea hares, as this behavior leads to sea
hares being dropped (Nolen et al., 1995). Interestingly,
the manner in which A. californica secretions affect
A. sola is in opposition to their effects on spiny lobsters,
which are attracted to ink and are deterred by opaline.
Thus, a better understanding of the molecules mediating
predator–prey interactions will yield a clearer picture of
the complexity by which prey defenses may operate
against different predators.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sekresi kelenjar tinta laut kelinci A. eschscholzia,yang dilepaskan ketika laut hares diserang oleh predator,permusuhan untuk sola Anemon laut A., elicitingtentakel penyusutan dan/atau shriveling. Kelenjar opalinesekresi A. eschscholzia, bagaimanapun, bukanlah permusuhan untukAnemon ini. Escapin, protein utama dalam tinta denganaktivitas antimikroba, tampaknya tidak berfungsi sebagaipertahanan terhadap predator Anemon ini. Sebaliknya, arraymolekul dengan sifat kimia yang berbeda, kemungkinandiproduksi de novo, permusuhan untuk Anemon. Tentakelpenyusutan dan shriveling oleh Anemon mungkin memfasilitasimelarikan diri dari laut hares, sebagai perilaku ini mengarah ke lautkelinci yang dijatuhkan (Nolen et al., 1995). Menariknya,cara di mana A. sekresi eschscholzia mempengaruhiA. sola adalah mereka efek pada eels lobster,yang tertarik untuk tinta dan terhalang oleh opaline.Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik dari molekul mediasipemangsa-mangsa interaksi akan menghasilkan gambaran yang lebih jelaskompleksitas yang mangsa pertahanan dapat beroperasimelawan pemangsa berbeda.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sekresi kelenjar tinta kelinci laut A. californica,
yang dilepaskan ketika kelinci laut diserang oleh predator,
adalah permusuhan dengan anemon laut A. sola, memunculkan
tentakel pencabutan dan / atau mengerut. Kelenjar opaline
sekresi A. californica, bagaimanapun, tidak permusuhan dengan
anemon ini. Escapin, protein utama dalam tinta dengan
aktivitas antimikroba, tidak berfungsi sebagai
pertahanan terhadap predator anemon ini. Sebaliknya, sebuah array
dari molekul dengan sifat kimia yang berbeda, mungkin
diproduksi de novo, yang tidak menyenangkan untuk anemon. Tentakel
retraksi dan mengerut dengan anemon mungkin memfasilitasi
pelarian dari kelinci laut, karena perilaku ini mengarah ke laut
kelinci yang dijatuhkan (Nolen et al., 1995). Menariknya,
cara di mana sekresi A. californica mempengaruhi
A. sola adalah bertentangan dengan efek mereka pada lobster,
yang tertarik untuk tinta dan terhalang oleh opaline.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik dari molekul mediasi
interaksi predator-mangsa akan menghasilkan gambaran yang lebih jelas tentang
kompleksitas dimana mangsa pertahanan dapat beroperasi
terhadap predator yang berbeda.