I was trembling so badly that I was

I was trembling so badly that I was
almost losing my grip on my phone
and wallet. Suddenly, long limbs
wrapped themselves around me
protectively. I looked at her
questioningly.
She got my drift even without me
taking off my shades. She offered me
an encouraging smile in response.
Cautiously, I took my first step. Her
hold got tighter but she urged me to
push on. She gently held my arms as
we pushed through the throng of
people. Cameras flashed everywhere,
noise was ringing in my ears. Terrible
flashes of what had occurred came to
me. I suddenly halted. She soothingly
rubbed my arms and slowly pushed
me forward. My legs seemed frozen.
“Sica, I’m here. Go on.” I still stood
rooted to the ground.
She turned me to face her. “Jessica,
I’m not leaving. I’ll be by your side all
the way. I promised to be your
bodyguard and you of all people
should now I’m not one to break
promises.” That and her sincere
sympathetic smile did the trick. I
finally found the strength to keep
walking.
We walked to the boarding area at a
constant hurried pace. She knew how
much I didn’t want to be here and
she did everything to hasten our
travel.
As we approached the baggage
check, she talked to Yuri and handed
her all our belongings. We
immediately proceeded to the waiting
area and settled on a bench.
I was sweating profusely. She moved
to take off my jacket and remove my
glasses.
“Are you fine? Need anything?” She
started to dab off my sweat with a
napkin.
“I’m fine.” I giggled.
“Sure?”
“Affirmative.”
After she finished wiping off my
sweat, she went towards Yuri and got
our things.
“I didn’t expect you to go through
with it.”
“Huh?”
“You just hugged me in front of the
whole Shanghai populace, well the
entire Shanghai populace that knows
us.”
“Make that the entire human
population. Cameras, Sica.” She
stated as she pinched my nose.
“Oh yeah. You must’ve given the
shippers a heart attack.”
“I don’t care. What’s important is
your safety. You were scared.” I
looked down.
She lifted my chin. “And you have
every right to.” She smiled in hopes
of lightening up my mood. “Say, do I
make a good bodyguard?”
“Well, you certainly did a better job
than most bodyguards.”
“I just fulfilled the job description:
body-guard. I protected you with my
body.”
“Nuh-uh, you got the description
wrong. Bodyguard: you’re supposed
to protect someone; thus, body.”
“Whatever. I did make you feel
secure, didn’t I?”
“Yeah. Your arms were securely
wrapped around my torso.”
“Don’t tell me you’re complaining?
You certainly sound like you are.”
“I’m not.” I stuck my tongue out. “I
just want you all to myself. I don’t
need the whole world to know.”
“Don’t sweat it. You needed me, I was
more than happy to be of use.” You
stood up and bowed down.
I pulled her back to her seat. “Babo,
you make it sound like I just used
you.”
“Didn’t you?”
“Shut up.” I think I’m blushing now.
She chortled and pulled me close.
She again wrapped herself around me
and gave me a quick peck on the
cheek. “I’ll always be here Sica. No
one will ever hurt you, they won’t
have the chance nor the gall to.”
And with that I melted in your
embrace. What will I ever do without
you, Im Yoona?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

i gemetar begitu parah bahwa saya
hampir kehilangan pegangan saya di telepon saya
dan dompet. tiba-tiba, kaki panjang
membungkus diri di sekitar saya
protektif. i menatapnya
tanya.
dia punya maksud saya bahkan tanpa me
melepas nuansa saya. dia menawarkan saya
senyum menggembirakan di respon.
hati-hati, saya mengambil langkah pertama saya. nya
terus mendapat ketat tapi dia mendesak saya untuk
maju. dia lembut memegang tangan saya sebagai
kami mendorong melalui kerumunan orang
. kamera berkelebat di mana-mana,
suara berdering di telinga saya. mengerikan
kilatan apa yang telah terjadi datang
saya. i tiba-tiba dihentikan. dia menenangkan
mengusap lengan saya dan perlahan-lahan mendorong
saya ke depan. kakiku terasa beku.
"SICA, aku di sini. pergi. "saya masih berdiri
berakar ke tanah.
dia berbalik saya ke wajahnya. "Jessica,
aku tidak akan pergi. Aku akan berada di sisi Anda semua
cara. saya berjanji akan Anda
pengawal dan Anda dari semua orang
seharusnya sekarang saya tidak satu untuk istirahat
janji. "itu dan senyum yang tulus
simpatik dia melakukan trik. i
akhirnya menemukan kekuatan untuk tetap berjalan
.
kami berjalan ke daerah asrama di
tergesa-gesa konstan. dia tahu bagaimana
banyak saya tidak ingin berada di sini dan dia
melakukan segalanya untuk mempercepat
perjalanan kami.
saat kami mendekati bagasi
cek,ia berbicara dengan Yuri dan menyerahkan
nya semua barang-barang kami. kita
segera melanjutkan ke tunggu
daerah dan menetap di sebuah bangku.
saya berkeringat deras. ia pindah
melepas jaket dan menghapus saya
kacamata.
"kau baik-baik saja? perlu apa-apa? "dia
mulai menyeka keringat saya off dengan serbet
.
" Aku baik-baik. "i terkikik.
" yakin? "
" afirmatif. "
setelah dia selesai menyeka keringat saya
,dia pergi menuju yuri dan mendapat
hal kami.
"saya tidak berharap Anda untuk pergi melalui
dengan itu."
"ya?"
"Anda hanya memelukku di depan
seluruh shanghai rakyat, baik
seluruh shanghai rakyat yang tahu
kami. "
" membuat manusia seluruh populasi
. kamera, SICA. "dia
menyatakan saat ia mencubit hidungku.
" oh yeah. Anda pasti mengingat
pengirim serangan jantung. "
" saya tidak peduli.apa yang penting adalah
keselamatan Anda. Anda takut. "i
menunduk.
dia mengangkat daguku. "Dan Anda memiliki hak untuk
." Dia tersenyum dengan harapan
keringanan suasana hati saya. "? Katakanlah, apakah saya
membuat pengawal yang baik"
". Baik, Anda pasti melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada kebanyakan pengawal
"
"saya hanya memenuhi job description:
body-guard. i dilindungi Anda dengan saya
tubuh. "
" ti-uh, Anda punya deskripsi
salah.bodyguard:. Anda seharusnya
untuk melindungi seseorang, dengan demikian, tubuh "
" apa pun. i didnt membuat Anda merasa aman
, tidak i? "
" ya. lengan yang aman
melilit tubuh saya. "
" jangan katakan kau mengeluh?
Anda pasti terdengar seperti Anda. "
" Aku tidak. "saya terjebak lidahku. "I
hanya ingin kau untuk diriku sendiri. saya tidak
perlu seluruh dunia tahu. "
" jangan dipikirkan. Anda membutuhkan aku,saya adalah
lebih dari senang untuk bisa berguna. "Anda
berdiri dan sujud.
i menariknya kembali ke tempat duduknya. "Babo,
Anda membuatnya terdengar seperti saya hanya digunakan
Anda."
"Bukan?"
"Tutup mulut." Saya pikir aku merona sekarang.
Ia terkekeh dan menarik saya dekat.
Dia lagi dibungkus dirinya di sekitar saya
dan memberi saya kecupan cepat pada
pipi. "Aku akan selalu berada di sini SICA.
ada seorang pun akan menyakiti Anda, mereka tidak akan
memiliki kesempatan atau empedu untuk. "
dan dengan itu saya meleleh di Anda
pelukan. apa yang akan saya lakukan tanpa pernah
Anda, im yoona?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya bergetar begitu buruk saya
hampir kehilangan saya pegangan pada telepon saya
dan dompet. Tiba-tiba, panjang anggota badan
dibungkus sendiri di sekitar saya
protektif. Aku memandang dirinya
questioningly.
dia punya maksud saya bahkan tanpa saya
landas nuansa saya. Dia menawarkan saya
senyum yang menggembirakan dalam respon.
hati-hati, saya mengambil langkah pertama saya. Nya
terus mendapat lebih ketat tapi dia mendorong saya untuk
mendorong pada. Dia dengan lembut memegang lengan saya sebagai
Kami mendorong melalui kerumunan
orang. Kamera berkelebat di mana-mana,
suara dering di telinga saya. Mengerikan
kilatan apa yang telah terjadi datang ke
saya. Aku tiba-tiba berhenti. Dia sangat
menggosok lenganku dan perlahan-lahan mendorong
saya maju. Kaki saya tampak beku.
"Sica, aku di sini. Pergi." Aku masih berdiri
berakar ke tanah.
ia menoleh saya menghadapi dirinya. "Jessica,
aku tidak akan meninggalkan. Aku akan dengan sisi Anda semua
cara. Aku berjanji untuk menjadi Anda
pengawal dan Anda semua orang
harus sekarang saya tidak satu untuk memecahkan
janji. " Itu dan dia tulus
simpatik senyum melakukan trick. Saya
akhirnya menemukan kekuatan untuk menjaga
berjalan.
kami berjalan ke daerah asrama di
konstan bergegas kecepatan. Dia tahu bagaimana
jauh aku tidak ingin berada di sini dan
dia melakukan segala sesuatu untuk mempercepat kami
perjalanan.
ketika kami mendekati Bagasi
memeriksa, Dia berbicara untuk Yuri dan menyerahkan
kepadanya semua barang-barang kami. Kami
segera melanjutkan untuk menunggu
daerah dan duduk di bangku.
saya adalah berkeringat deras. Ia pindah
untuk melepas jaket dan menghapus saya
kacamata.
"Apakah Anda baik-baik saja? Perlu apa-apa?" Dia
mulai oleskan off keringat dengan
serbet.
"Aku baik-baik saja." Saya terkikik.
"Tentu?"
"Afirmatif."
Setelah ia selesai menyeka saya
keringat, ia pergi menuju Yuri dan mendapat
kami hal.
"Aku tidak mengharapkan Anda untuk pergi melalui
dengan itu."
"Ya?"
"Anda hanya memelukku depan
seluruh Shanghai rakyat, baik
seluruh rakyat Shanghai yang tahu
kita."
"Membuat manusia seluruh
populasi. Kamera, Sica." Dia
menyatakan seperti dia mencubit saya hidung.
"Oh ya. Anda harus telah diberi
pengirim dalam serangan jantung. "
"Saya tidak peduli. Yang penting adalah
keselamatan Anda. Kau takut." Saya
tampak down.
Dia mengangkat dagu saya. "Dan Anda memiliki
setiap hak atas." Dia tersenyum dengan harapan
dari keringanan atas suasana hati saya. "Katakan, saya
membuat pengawal baik?"
"Yah, Anda pasti melakukan pekerjaan yang lebih baik
daripada kebanyakan pengawal."
"Saya hanya memenuhi deskripsi pekerjaan:
penjaga tubuh. Aku dilindungi Anda dengan saya
tubuh. "
"Nuh-eh, Anda punya Deskripsi
salah. Pengawal: Anda seharusnya
untuk melindungi seseorang; dengan demikian, tubuh."
"Apa pun. Aku memang membuat Anda merasa
aman, bukan? "
"ya. Lengan Anda adalah aman
melilit tubuh saya. "
"Jangan bilang Anda mengeluh?
Anda tentu saja terdengar seperti Anda."
"Saya tidak." Aku terjebak lidah saya. "Saya
hanya ingin Anda semua untuk diriku sendiri. Aku don't
perlu seluruh dunia untuk tahu. "
"Jangan dipikirkan. Anda membutuhkan aku, Saya
lebih senang untuk digunakan. " Anda
berdiri dan sujud down.
saya ditarik kembali ke kursinya. "Babo,
kau membuatnya terdengar seperti saya hanya menggunakan
Anda."
"Tidak Anda?"
"Shut up." Saya pikir saya memerah sekarang.
dia chortled dan menarik saya tutup.
dia lagi dibungkus sendiri di sekitar saya
dan memberiku kecupan cepat pada
pipi. "Saya selalu akan di sini Sica. Tidak
satu akan pernah menyakiti Anda, mereka tidak akan
memiliki kesempatan maupun berani."
Dan dengan itu aku meleleh dalam Anda
merangkul. Apa yang akan saya pernah lakukan tanpa
Anda, Im Yoona?