BETTINA Verlaine was more than appr

BETTINA Verlaine was more than apprehensive when she entered the sun-filled drawing room
that morning, and stood before her mother and father. It wasn't often that Andree Verlaine
summoned her so early, and never before had he warned her to be present a day ahead. She knew
that he must have something very important to tell her, something that would affect her life.
She'd had the whole night to worry about it, but deep inside of her she knew what it would be. She
was nineteen and marriageable.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

BETTINA Verlaine adalah lebih khawatir ketika dia memasuki gambar kamar di sun-dipenuhipagi itu, dan berdiri di depan ibu dan ayah. Itu tidak sering bahwa Andree Verlainememanggil dia begitu awal, dan belum pernah terjadi sebelumnya ia telah memperingatkan agar dia hadir hari ke depan. Dia tahubahwa ia harus memiliki sesuatu yang sangat penting untuk menceritakan, sesuatu yang akan mempengaruhi hidupnya.Ia punya sepanjang malam untuk khawatir tentang hal itu, tapi mendalam dalam dirinya dia tahu apa itu akan. Diamasih sembilan belas dan menikah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bettina Verlaine lebih dari khawatir ketika ia memasuki ruang tamu matahari penuh
pagi itu, dan berdiri di depan ibu dan ayahnya. Itu tidak sering bahwa Andree Verlaine
memanggilnya begitu awal, dan tidak pernah sebelumnya dia memperingatkan dia untuk hadir hari ke depan. Ia tahu
bahwa ia harus memiliki sesuatu yang sangat penting untuk memberitahu dia, sesuatu yang akan mempengaruhi hidupnya.
Dia memiliki seluruh malam untuk khawatir tentang hal itu, tapi jauh di dalam dirinya ia tahu apa yang akan. Dia
adalah sembilan belas dan menikah.