Figure 11: Modified framework for h

Figure 11: Modified framework for harvesting strategy


Conclusions
This study concludes the followings:
1.The harvesting strategy of having only 10% teak wood trees being harvested in one year gave both better economic benefit, sustainability and environmental benefit.
2.Depending on the investors’ preference on valuation criteria, there is a range of the best period for the start of harvesting from the plantation time.
3.The results of this study are expected to signal the investor to carefully review any business proposal of teak plantation that offer a quick harvesting schedule, especially when coppiced plantation is excluded from the offer.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Gambar 11: Dimodifikasi kerangka untuk panen strategiKesimpulanPenelitian ini menyimpulkan sebagai berikut:1. strategi panen memiliki hanya 10% jati kayu pohon yang dipanen dalam satu tahun memberikan manfaat ekonomi yang lebih baik, keberlanjutan dan manfaat lingkungan hidup.2. tergantung pada preferensi investor pada kriteria penilaian, ada berbagai periode terbaik untuk memulai panen dari waktu perkebunan.3. hasil penelitian ini diharapkan untuk sinyal investor untuk hati-hati meninjau setiap proposal bisnis kebun jati yang menawarkan jadwal panen yang cepat, terutama ketika coppiced perkebunan yang dikecualikan dari tawaran.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Gambar 11: kerangka Modifikasi untuk strategi panen


Kesimpulan
studi ini menyimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi pemanenan memiliki hanya 10% pohon kayu jati yang dipanen dalam satu tahun memberi kedua lebih baik manfaat ekonomi, keberlanjutan dan manfaat lingkungan.
2.Depending pada investor 'preferensi kriteria penilaian, ada berbagai periode terbaik untuk memulai panen sejak tanaman.
3. hasil penelitian ini diharapkan dapat sinyal investor untuk hati-hati meninjau setiap proposal bisnis perkebunan jati yang menawarkan cepat jadwal panen, terutama ketika perkebunan coppiced dikeluarkan dari tawaran itu.