Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
sekali waktu di Tapanuli, Sumatera Utara, hiduplah seorang pematung terkenal yang bernama Datu Panggana. Ketika ia menerima perintah, dia pergi ke hutan untuk mencari kayu paling cocok dan diukir sesuai pesanan. Suatu hari, ia mendapat inspirasi untuk mengukir kayu ia menemukan. Ia bekerja sepanjang hari lokakarya untuk mengukir kayu menjadi patung seorang wanita cantik. Kemudian, ia menempatkan patung di depan rumahnya.Kemudian, pedagang muda yang lewat dan melihat patung. Namanya adalah Bao Partigatiga. Dia sangat terkesan dengan keindahan patung. Dia kemudian meletakkan pakaian indah dan perhiasan di patung."Ini sangat indah," katanya kepada dirinya sendiri dengan bangga. Setelah itu, seorang imam bernama Datu Partoar dan istrinya lewat. Juga mereka terkesan dengan keindahan patung. "Saya ingin berdoa kepada Tuhan untuk membuatnya hidup seperti orang yang nyata. Saya ingin membuatnya sebagai putri kami,"kata Datu Partoar kepada istrinya. Berita dari keindahan penyebaran Nai Manggale seluruh desa. Semua penduduk desa datang ke rumah Datu Partoar untuk melihat Nai Manggale. Diantaranya adalah Datu Panggana dan Bao Partigatiga. Nai Manggale jujur mengatakan kepada warga bahwa dia adalah benar-benar sebuah patung yang menjadi seorang wanita yang tinggal dengan kasih karunia Allah.Datu Panggana pergi setelah Datu Partoar untuk mengklaim ciptaan-Nya sendiri dan Bao Partigatiga juga mengklaim hak untuk hidup patung. "Itu saya bahwa dipahat dia dari kayu. Jadi, dia adalah saya,"kata Datu Panggana."He was wearing my clothes and jewelry. So, she should go with me," said Bao Partigatiga. "Remember, I am making her own living as a human being. So, she's still here," Datu Partoar also joined in the argument.The three men were arguing. They claim to have the right Nai Manggale. To appease them, an old man from the village providing a solutions. His name Aji Bahir. "You all may have had a relationship with her. Datu Panggana, you are her uncle. Bao Partigatiga, you're his brother. And Datu Partoar, you're the father." The three men took the advice from Aji Bahir. And they are happy because now they are related.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..