The study demonstrates that much of

The study demonstrates that much of the existing theoretical literature
on dividend policy can be applied to the emerging capital markets of Africa.
Using available financial data of listed firms in the 29 stock exchanges in
Africa, the study finds similarities in the determinants of dividend policy in African
firms with those in most developed economies. In particular, agency costs
are found to be the most dominant determinant of dividend policy among African
firms. The finding is non-synonymous with emerging capital markets which
have a high concentration of private ownership and trading volumes. Agency
cost theory may be important in both emerging and developed capital markets
but the nature of the agency problem may be different in each case. Other
factors such as level of market capitalisation, age and growth of firms, as well
as profitability also play key roles in the dividend policy of listed African firms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi menunjukkan bahwa banyak dari literatur teoritis yang adapada dividen kebijakan dapat diterapkan ke pasar-pasar modal baru Afrika.Menggunakan data keuangan yang tersedia dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa 29 diAfrika, studi menemukan kesamaan dalam faktor penentu kebijakan dividen di Afrikaperusahaan dengan orang-orang di negara-negara yang paling berkembang. Khususnya, badan biayaditemukan menentukan paling dominan dari kebijakan dividen antara Afrikaperusahaan. Temuan non-identik dengan muncul modal pasar yangmemiliki konsentrasi tinggi kepemilikan swasta dan volume perdagangan. Badanteori biaya mungkin penting dalam kedua muncul dan berkembang pasar modalTetapi sifat dari masalah badan mungkin berbeda dalam setiap kasus. Lainnyafaktor-faktor seperti tingkat kapitalisasi pasar, usia, dan pertumbuhan perusahaan, sertasebagai profitabilitas juga memainkan peran kunci dalam kebijakan dividen dari perusahaan-perusahaan Afrika yang terdaftar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi ini menunjukkan bahwa banyak literatur teoritis yang ada
pada kebijakan dividen dapat diterapkan ke pasar modal negara berkembang di Afrika.
Menggunakan data keuangan yang tersedia dari perusahaan yang terdaftar di bursa saham 29 di
Afrika, studi ini menemukan kesamaan dalam penentu kebijakan dividen di Afrika
perusahaan dengan orang-orang di negara-negara paling maju. Secara khusus, biaya agensi
yang ditemukan menjadi penentu paling dominan dari kebijakan dividen antara Afrika
perusahaan. Temuan ini non-identik dengan pasar modal negara berkembang yang
memiliki konsentrasi tinggi kepemilikan dan perdagangan volume pribadi. Badan
teori biaya mungkin penting baik di pasar modal negara berkembang dan dikembangkan
tetapi sifat dari masalah keagenan mungkin berbeda dalam setiap kasus. Lainnya
faktor-faktor seperti tingkat kapitalisasi pasar, usia dan pertumbuhan perusahaan, serta
profitabilitas juga memainkan peran kunci dalam kebijakan dividen perusahaan Afrika terdaftar.