More recently, the focus has shifte

More recently, the focus has shifted to the possibility of a non-linear
inflation-growth relationship. For example, cross-country analyses (such as Bruno
and Easterly, 1998; Easterly, 2003; Dornbusch and Fischer, 1993; Fischer et al., 2002)
found a threshold level ranging between 25 percent and 40 percent, beyond which
inflation could be growth-inhibiting. Research within the IMF by Sarel (1996) and by
Khan and Abdelhak (2000) found that inflation above 2-3 percent could be harmful for
growth in developed countries; the threshold level for developing countries is 7-11
percent. A recent study of panel data from both developed and developing countries by
Sepehri and Moshiri (2004) found that the estimated turning points varied widely from
as high as 15 percent per year for the lower-middle-income countries to 11 percent for
the low-income countries, and 5 percent for the upper-middle-income countries.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Baru-baru ini, fokus telah bergeser ke kemungkinan non-linearinflasi-pertumbuhan hubungan. Sebagai contoh, lintas negara analisis (seperti Brunodan Easterly, 1998; Easterly, 2003; Dornbusch dan Fischer, 1993; Fischer et al., 2002)menemukan tingkat ambang yang berkisar antara 25 persen dan 40 persen, luar yangInflasi bisa menghambat pertumbuhan. Penelitian dalam IMF oleh Sarel (1996) dan olehKhan dan Abdelhak (2000) menemukan bahwa inflasi di atas 2-3 persen bisa berbahaya bagipertumbuhan di negara-negara maju; tingkat ambang batas untuk negara-negara berkembang adalah 7-11persen. Sebuah studi terbaru panel data dari kedua berkembang dan negara-negara berkembang olehSepehri dan Moshiri (2004) menemukan bahwa titik balik perkiraan bervariasi darisetinggi 15 persen per tahun untuk negara-negara berpenghasilan menengah rendah hingga 11 persen untuknegara-negara berpenghasilan rendah, dan 5 persen untuk negara-negara berpenghasilan menengah atas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Baru-baru ini, fokus telah bergeser ke kemungkinan non-linear
hubungan inflasi pertumbuhan. Misalnya, lintas negara analisis (seperti Bruno
dan Easterly, 1998; Easterly, 2003; Dornbusch dan Fischer, 1993;. Fischer et al, 2002)
menemukan tingkat ambang batas berkisar antara 25 persen dan 40 persen, di luar yang
inflasi bisa Pertumbuhan-penghambat. Penelitian dalam IMF oleh Sarel (1996) dan oleh
Khan dan Abdelhak (2000) menemukan bahwa inflasi di atas 2-3 persen bisa berbahaya bagi
pertumbuhan di negara-negara maju; ambang batas bagi negara-negara berkembang adalah 7-11
persen. Sebuah studi baru-baru ini data panel dari kedua negara maju dan berkembang dengan
Sepehri dan Moshiri (2004) menemukan bahwa titik-titik yang diperkirakan berbalik bervariasi dari
setinggi 15 persen per tahun untuk negara-menengah berpenghasilan rendah menjadi 11 persen untuk
rendah yang pendapatan negara, dan 5 persen untuk negara-menengah atas.