Building on the premise that societ

Building on the premise that societal sustainability depends on mental and behavioural sustainability, this
paper provides a framework within which the complex challenges of sustainable early childhood education in
the majority world is discussed. The work contends that entrepreneurial mindsets priming is a viable
component of early childhood education through life skills orientation within the family. It argues that
historically, vocational training of children has been the primordial responsibility of the family before the advent
of schooling, a source of mismatch between acquired skills and sustainable livelihood. The work considers the
family a major socialising agent in early childhood, and also an enterprise for knowledge production,
strategies in entrepreneurial upskilling and sustainable lifeskills. The work does not advocate for rejection, but
for the deconstruction of dominant capitalist learning values, which are fraught with crisis of relevance in
sustainable childhood learning and development. As a proactive measure in developing entrepreneurial minds
and societies discussions are oriented towards current policies and cultures in sustainable childhood
education in context.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bangunan pada premis bahwa keberlanjutan sosial tergantung pada ganguan jiwa dan keberlanjutan, inikertas memberikan kerangka di mana tantangan kompleks pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan dimayoritas dunia dibincangkan. Pekerjaan berpendapat bahwa kewirausahaan Mindset priming adalah yang layakkomponen pendidikan anak usia dini melalui orientasi keterampilan hidup dalam keluarga. Itu berpendapat bahwasecara historis, pelatihan anak-anak telah primordial tanggung jawab keluarga sebelum kedatangansekolah, sumber ketidaksesuaian antara memperoleh keterampilan dan penghidupan yang berkelanjutan. Menganggap pekerjaankeluarga besar agen bersosialisasi di usia dini, dan juga suatu perusahaan untuk produksi pengetahuan,strategi dalam upskilling kewirausahaan dan ketrampilan yang berkelanjutan. Pekerjaan tidak menganjurkan untuk penolakan, tetapiuntuk dekonstruksi belajar kapitalis yang dominan nilai-nilai, penuh dengan krisis yang relevan dalammasa kanak-kanak berkelanjutan pembelajaran dan pengembangan. Sebagai ukuran proaktif dalam mengembangkan wirausaha pikirandan diskusi masyarakat berorientasi kebijakan saat ini dan budaya di masa kanak-kanak berkelanjutanpendidikan dalam konteks.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Membangun pada premis bahwa keberlanjutan sosial tergantung pada keberlanjutan mental dan perilaku, ini
kertas menyediakan kerangka kerja yang tantangan kompleks pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan di
dunia mayoritas dibahas. Pekerjaan berpendapat bahwa pola pikir kewirausahaan priming adalah layak
komponen pendidikan anak usia dini melalui orientasi kecakapan hidup dalam keluarga. Ini berpendapat bahwa
secara historis, pelatihan kejuruan anak telah menjadi tanggung jawab primordial keluarga sebelum munculnya
sekolah, sumber ketidakcocokan antara keterampilan yang diperoleh dan mata pencaharian yang berkelanjutan. Pekerjaan menganggap
keluarga agen sosialisasi utama pada anak usia dini, dan juga perusahaan untuk produksi pengetahuan,
strategi dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan lifeskills berkelanjutan. Pekerjaan tidak menganjurkan untuk penolakan, tapi
untuk dekonstruksi dominan nilai-nilai pembelajaran kapitalis, yang penuh dengan krisis relevansi dalam
pembelajaran anak usia berkelanjutan dan pembangunan. Sebagai tindakan proaktif dalam mengembangkan pikiran kewirausahaan
dan masyarakat diskusi berorientasi pada kebijakan saat ini dan budaya di masa kecil berkelanjutan
pendidikan dalam konteks.