Meskipun pertumbuhan ekonomi yang melambat di kuartal ketiga, pemerintah tetap optimis bahwa realisasi APBN yang lebih baik akan menyebabkan pemulihan ekonomi hingga akhir tahun.
Pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,02 persen year-on-year (yoy) pada kuartal ketiga di tengah pengurangan pengeluaran pemerintah dan perdagangan internasional yang lemah, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada hari Senin. Pertumbuhan berdiri di 5,19 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo, bagaimanapun, mengatakan dia bersyukur bahwa pertumbuhan sedikit di atas perkiraan awal pemerintah sebesar 4,9 persen
"Perkiraan kami sedikit di bawah 5 [persen]. Ternyata bahwa, Alhamdulillah [Alhamdulillah] sekarang sedikit di atas 5 [persen], "Jokowi kepada wartawan, Senin.
Jokowi menyuarakan optimisme bahwa pertumbuhan di kuartal akhir akan meningkatkan dengan realisasi APBN lebih baik.
" Kami berharap tingkat realisasi anggaran untuk menjadi sedikit lebih baik [pada kuartal keempat], meskipun kita juga harus memahami bahwa ekonomi global terus menurun, "katanya.
kepala BPS Suhariyanto mengatakan pengeluaran pemerintah telah dikontrak oleh 2,97 persen yoy karena pemotongan anggaran baru-baru ini. Namun, pengeluaran pemerintah kumulatif dari Januari sampai September meningkat 1,97 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Di tengah ekonomi global yang lemah, Indonesia melihat peningkatan pertumbuhan domestik bruto hanya 4,79 persen tahun lalu, tingkat terendah dalam enam tahun. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun ini dan 5,1 persen pada tahun 2017
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
