Factors that were of Less Importanc

Factors that were of Less Importance to academic success of the respondents were: financially providing for family and open acknowledgement of academic success from spouse/significant other both rated at 77.2%. Having a variety of classes available to the student ranked at a level of 75.7%. Whereas, having a family member and an individual at the university serving as a mentor rated at 72.9% and 55.7% respectively. Financial aid was ranked as less important at 70%. Having access to a bookstore with inexpensive books for purchase or rental came in at 64.5%. Fifty-eight percent stated that it was difficult to study due to employment outside of the home. The presence of individuals from their own culture present at the university rated 38.5%. Lastly, belonging to an academic honor society ranked the lowest at 31.4%.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Faktor-faktor yang kurang penting keberhasilan akademis responden adalah: finansial menyediakan untuk keluarga dan terbuka pengakuan dari keberhasilan akademis dari pasangan signifikan lain rating 77.2%. Memiliki berbagai kelas tersedia untuk siswa peringkat pada tingkat 75,7%. Padahal, memiliki anggota keluarga dan individu di Universitas melayani sebagai seorang mentor peringkat 72.9% dan 55,7% masing-masing. Bantuan keuangan peringkat sebagai kurang penting pada 70%. Memiliki akses ke toko buku dengan buku-buku murah untuk pembelian atau sewa masuk di 64,5%. Lima puluh delapan persen menyatakan bahwa hal itu sulit untuk belajar karena pekerjaan di luar rumah. Kehadiran individu dari mereka sendiri budaya hadir di Universitas dinilai 38,5%. Terakhir, milik masyarakat kehormatan akademik peringkat terendah di 31,4%.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Faktor-faktor yang dari Kurang Pentingnya keberhasilan akademik responden adalah: memberikan finansial bagi keluarga dan pengakuan terbuka dari keberhasilan akademis dari pasangan / signifikan lain baik dinilai pada 77,2%. Memiliki berbagai kelas yang tersedia untuk siswa pada tingkat 75,7% peringkat. Sedangkan, memiliki anggota keluarga dan individu di porsi universitas sebagai mentor dinilai pada 72,9% dan 55,7% masing-masing. bantuan keuangan menempati peringkat kurang penting pada 70%. Memiliki akses ke sebuah toko buku dengan buku-buku murah untuk pembelian atau sewa datang di 64,5%. Lima puluh delapan persen menyatakan bahwa hal itu sulit untuk belajar karena di luar pekerjaan rumah. Kehadiran individu dari sekarang budaya mereka sendiri di universitas dinilai 38,5%. Terakhir, yang tergabung ke masyarakat kehormatan akademik peringkat terendah di 31,4%.