Implikasi teoritis
Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan kinerja, menghindari kinerja, motivasi intrinsik, dan keterampilan self-regulatory adalah prediktor penting dari kinerja. Penelitian lebih lanjut harus menyelidiki apakah efek kuadrat penghindaran kinerja dapat diambil dalam situasi lain dengan tugas-tugas lainnya. Dengan penelitian ini, kami berharap dapat menunjukkan bahwa teori bekerja dalam perspektif yang berbeda harus bertukar ide untuk membangun teori komprehensif yang berguna untuk menjelaskan dan meningkatkan motivasi kelas yang sebenarnya dan kinerja.
Implikasi praktis
dengan penelitian ini kami ingin menyediakan bahan-bahan untuk panduan yang berguna untuk pendidik dan guru yang ingin meningkatkan motivasi dalam kelas mereka. Intervensi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa self-regulatory dan prestasi sekolah telah terbukti efektif (Schunk & Ertmer, 2000). Intervensi tersebut harus dilanjutkan, karena penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik mengarah ke kinerja yang lebih baik hanya jika peraturan usaha dan keterampilan metakognitif keduanya tinggi. Terlibat dalam tugas untuk sukacita yang melekat menyediakan jelas tidak cukup untuk meningkatkan kinerja pada tugas baru. Hal ini ditemukan bahwa guru bisa membantu meningkatkan kinerja siswa mereka dengan menyediakan pelatihan metakognitif, peraturan usaha, dan keterampilan manajemen waktu untuk memiliki intrinsik siswa termotivasi tampil baik. Oleh karena itu, intervensi individu dapat dirancang jika guru mendeteksi yang keterampilan self-regulatory tidak memadai untuk mencapai kinerja kelas yang lebih tinggi untuk setiap siswa.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
