WHEN the public mood changes, the r

WHEN the public mood changes, the realisation can take time to sink in. Behaviour that was once acceptable can overnight come to be seen as outrageous. The board of GlaxoSmithKline, a big pharmaceutical company, found itself this week at the sharp end of such a mood change: its shareholders voted to reject the company's remuneration committee report, which would have endorsed a two-year notice period for Jean-Pierre Garnier, its chief executive; paid him $35m if he lost his job; and treated him and his wife as three years older than they actually are for the purpose of boosting their pensions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kapan perubahan suasana hati publik, realisasi dapat mengambil waktu untuk meresap. Perilaku yang pernah diterima semalam dapat datang untuk dilihat sebagai memalukan. Dewan GlaxoSmithKline, sebuah perusahaan farmasi besar, menemukan dirinya minggu ini pada akhir tajam seperti perubahan suasana hati: para pemegang saham memilih untuk menolak Laporan Komite Remunerasi perusahaan, yang telah mendukung periode dua tahun pemberitahuan untuk Jean-Pierre Garnier, para kepala eksekutif; membayar $35m dia jika dia kehilangan pekerjaannya; dan diperlakukan dirinya dan istrinya sebagai tiga tahun lebih tua daripada mereka sebenarnya untuk meningkatkan pensiun mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

KETIKA perubahan suasana hati publik, realisasinya dapat mengambil waktu untuk meresap Perilaku yang pernah diterima. Dapat semalam datang untuk dilihat sebagai keterlaluan. Dewan GlaxoSmithKline, sebuah perusahaan farmasi besar, menemukan dirinya minggu ini pada akhir tajam seperti perubahan suasana hati: pemegang saham memutuskan untuk menolak laporan komite remunerasi perusahaan, yang akan disahkan periode pemberitahuan dua tahun untuk Jean-Pierre Garnier , chief executive-nya; membayarnya $ 35m jika ia kehilangan pekerjaan; dan memperlakukan dia dan istrinya tiga tahun lebih tua dari mereka sebenarnya untuk tujuan meningkatkan pensiun mereka.