The third resource is of an experie

The third resource is of an experiential nature, that is, knowledge gained from the firm’s operational experience, which helps identify and match customer needs and anticipate new market trends (Daily, Certo & Dalton 2000). As opposed to physical and financial resources, experiential knowledge is an intangible resource that takes time to develop and is accumulated through exposure to environmental practices of other organizations, internal environmental audits, information provided by industry advisory boards and other sources (Darnall & Edwards 2006 ; Zollo & Winter 2002). With the adoption of internal routines and accumulation of know – how related to environmental issues, the firm widens and deepens its experiential knowledge, which acts as a facilitator toward building eco-friendly marketing strategies (Russo & Fouts 1997). The width and depth of this experience will depend, inter alia, on the amount of time the hotel has been engaged in environmental activities, the exposure / involvement of managers in eco-friendly practices in their previous employment and the participation of the firm in a wider chain of hotels (especially of international coverage) (El Dief & Font 2010). Thus :

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

sumber daya ketiga adalah yang bersifat eksperiensial, yaitu, pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman operasional perusahaan, yang membantu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengantisipasi tren pasar baru (harian, certo & dalton 2000). sebagai lawan sumber daya fisik dan keuangan,pengetahuan pengalaman merupakan sumber daya berwujud yang membutuhkan waktu untuk mengembangkan dan terakumulasi melalui paparan praktek lingkungan dari organisasi lain, audit, informasi lingkungan internal yang disediakan oleh industri penasehat papan dan sumber lainnya (Darnall & edwards 2006; Zollo & musim dingin 2002).dengan penerapan rutinitas internal dan akumulasi tahu - bagaimana berhubungan dengan isu-isu lingkungan, perusahaan melebar dan memperdalam pengetahuan pengalaman, yang bertindak sebagai fasilitator arah gedung strategi pemasaran ramah lingkungan (russo & Fouts 1997). lebar dan kedalaman pengalaman ini akan tergantung, antara lain,pada jumlah waktu hotel telah terlibat dalam kegiatan lingkungan, paparan / keterlibatan manajer dalam praktek ramah lingkungan dalam pekerjaan mereka sebelumnya dan partisipasi perusahaan dalam rantai yang lebih luas dari hotel (khususnya cakupan internasional) (el dief & Font 2010). demikian:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sumber daya yang ketiga adalah sifat pengalaman, pengetahuan yang Diperoleh dari pengalaman operasional perusahaan, yang membantu mengidentifikasi dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan mengantisipasi tren pasar baru (harian, Certo & Dalton 2000). Sebagai lawan sumber daya fisik dan keuangan, pengetahuan adalah sumber daya tidak berwujud yang membutuhkan waktu untuk mengembangkan dan terkumpul melalui paparan praktik lingkungan organisasi lain, internal audit lingkungan, informasi yang diberikan oleh Dewan Penasihat industri dan sumber-sumber lain (Darnall & Edwards 2006; Zollo & Winter 2002). Dengan adopsi rutinitas internal dan akumulasi tahu-bagaimana berhubungan dengan isu-isu lingkungan, perusahaan melebar dan memperdalam pengetahuan pengalaman, yang bertindak sebagai fasilitator terhadap bangunan strategi pemasaran yang ramah (Russo & Fouts 1997). Lebar dan kedalaman pengalaman ini akan tergantung, inter alia, pada waktu hotel telah terlibat dalam kegiatan lingkungan hidup, paparan / keterlibatan manajer dalam praktek-praktek ramah lingkungan dalam pekerjaan mereka sebelumnya dan partisipasi perusahaan dalam jaringan lebih luas Hotel (terutama dari cakupan internasional) (El Dief & Font 2010). Dengan demikian: