Many psychologists and educators ha

Many psychologists and educators have noted that the relation of mass, volume, and density is extremely diffi cult to understand for children – and therefore very diffi cult to teach (Smith, Maclin, Grosslight, & Davis, 1997 ; Smith, Snir, & Grosslight, 1992 ). Questions of interest have been why this should be so, and how learning procedures may facilitate the understanding of these relations. As to children ’ s concepts of matter, it appears that their knowledge system, although highly adapted to their everyday needs, differs substantially from the defi nitional system of physics. For instance, preschool children do differentiate between physical objects on one side and dreams or wishes on the other, but they seem to do so on an axis of reality instead of a material – immaterial axis (Estes, Wellman, & Woolley, 1989 ). Between 4 and 11 years of age, almost all children who categorize solids, liquids, and gases as matter also say that electricity, temperature, light, echo, or shadow are of material kind (Carey, 1991 ; DeVries, 1987 ; Lautrey & Mazens, 2004 ; Mazens & Lautrey, 2003 ; Piaget, 1960 ).
Children ’ s concept of weight has been studied mainly in conservation tasks (Driver, 1985 ; Galili & Bar, 1997 ; Piaget & Szeminska, 1939 ; Smedslund, 1961 ; Stavy & Stachel, 1985 ). Much data suggests that younger children have a concept of weight that is highly influenced by the felt weight of an object. For instance, more than half of 4 - year - olds, and half of 6 - year - olds, have been found to judge that a small rice corn or even a sizable piece of Styrofoam weighs nothing (Smith, Carey, & Wiser, 1985 ). Only at around 9 years of age, children begin to relate weight with the amount of matter, and to realize that neither matter nor weight ever disappear if an object is divided into smaller and smaller pieces. At around the same age they develop the analogous insight for the case of transparent gases, if water is transformed into vapor, for instance (Carey, 1991 ). It appears, thus, that children start out with diverse concepts of weight, and that it takes them a long time to integrate them into one, coherent concept that finally, if ever, becomes isomorphic to the concept of weight held in physics.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Banyak psikolog dan pendidik telah mencatat bahwa hubungan massa, volume, dan kepadatan sangat diffi kultus dimengerti untuk anak-anak- dan karena itu sangat diffi kultus untuk mengajar (Smith, Maclin, Grosslight, & Davis, 1997; Smith, Sir, & Grosslight, 1992). Pertanyaan menarik telah mengapa ini harus Jadi, dan bagaimana belajar prosedur dapat memfasilitasi pemahaman tentang hubungan ini. Untuk anak-anak konsep materi, tampaknya bahwa sistem pengetahuan mereka, meskipun sangat disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari mereka, berbeda secara substansial dari sistem nitional defi fisika. Misalnya, anak-anak prasekolah membedakan antara benda-benda fisik di satu sisi dan mimpi atau keinginan yang lain, tetapi mereka tampaknya melakukannya pada sumbu realitas bukan bahan – imaterial axis (Estes, Wellman, & Woolley, 1989). Antara 4 dan 11 tahun, hampir semua anak-anak yang mengkategorikan padatan, cairan dan gas sebagai masalah juga mengatakan bahwa listrik, suhu, cahaya, echo, atau bayangan adalah semacam bahan (Carey, 1991; DeVries, 1987; Lautrey & Mazens, 2004; Mazens & Lautrey, 2003; Piaget, 1960). Anak-anak konsep berat telah diteliti terutama dalam konservasi tugas (Driver, 1985; Galili & Bar, 1997; Piaget & Szeminska, 1939; Smedslund, tahun 1961; Stavy & Stachel, 1985). Banyak data menunjukkan bahwa anak-anak muda memiliki konsep berat yang sangat influenced oleh merasa berat benda. Misalnya, lebih dari setengah dari 4 - year - olds, dan setengah dari 6 - year - olds telah ditemukan untuk menilai bahwa jagung nasi kecil atau bahkan sepotong cukup besar Styrofoam beratnya apa-apa (Smith, Carey, & lebih bijaksana, 1985). Hanya pada usia sekitar 9 tahun, anak mulai berhubungan berat dengan jumlah masalah, dan untuk menyadari bahwa baik materi maupun berat pernah hilang jika objek yang dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan lebih kecil. Di sekitar usia yang sama mereka mengembangkan wawasan analog untuk kasus transparan gas, jika air berubah menjadi Uap, misalnya (Carey, 1991). Itu muncul, dengan demikian, bahwa anak mulai keluar dengan konsep-konsep yang beragam berat, dan bahwa hal itu membawa mereka lama waktu untuk mengintegrasikan mereka ke dalam satu, koheren konsep finally bahwa, jika pernah, menjadi isomorphic kepada konsep berat yang diadakan di fisika.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Banyak psikolog dan pendidik telah mencatat bahwa hubungan massa, volume, dan kerapatan sangat sulit untuk dipahami oleh anak-anak - dan karena itu sangat sulit untuk mengajar (Smith, Maclin, Grosslight, & Davis, 1997; Smith, Snir, & Grosslight , 1992). Pertanyaan yang menarik telah mengapa harus begitu, dan bagaimana prosedur pembelajaran dapat memfasilitasi pemahaman hubungan tersebut. Adapun konsep anak-anak materi, tampak bahwa sistem pengetahuan mereka, meskipun sangat disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari mereka, berbeda secara substansial dari sistem fi nitional de fisika. Misalnya, anak-anak prasekolah yang membedakan antara benda-benda fisik di satu sisi dan mimpi atau keinginan di sisi lain, tetapi tampaknya mereka untuk melakukannya pada sumbu realitas bukan bahan - axis immaterial (Estes, Wellman, & Woolley, 1989). Antara 4 dan 11 tahun, hampir semua anak-anak yang mengkategorikan padatan, cairan, dan gas sebagai materi juga mengatakan bahwa listrik, suhu, cahaya, echo, atau bayangan yang jenis bahan (Carey, 1991; DeVries, 1987; Lautrey & Mazens 2004; Mazens & Lautrey, 2003;. Piaget, 1960)
konsep Anak-Anak berat telah dipelajari terutama dalam tugas-tugas konservasi (Driver, 1985; Galili & Bar, 1997; Piaget & Szeminska 1939; Smedslund, 1961; Stavy & Stachel, 1985). Data menunjukkan bahwa banyak anak-anak muda memiliki konsep berat badan yang sangat dipengaruhi oleh berat dirasakan objek. Misalnya, lebih dari setengah dari 4 - tahun - usia, dan setengah dari 6 - tahun - usia, telah ditemukan untuk menilai bahwa jagung padi kecil atau bahkan sepotong yang cukup besar dari Styrofoam berat apa-apa (Smith, Carey, & Wiser, 1985 ). Hanya sekitar 9 tahun, anak mulai berhubungan badan dengan jumlah materi, dan menyadari bahwa tidak peduli atau berat badan yang pernah hilang jika sebuah objek dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan lebih kecil. Pada sekitar usia yang sama mereka mengembangkan wawasan analog untuk kasus gas transparan, jika air berubah menjadi uap, misalnya (Carey, 1991). Tampaknya, dengan demikian, bahwa anak-anak mulai dengan beragam konsep berat, dan bahwa hal itu membawa mereka waktu lama untuk mengintegrasikan mereka menjadi satu, konsep koheren yang fi akhirnya, jika pernah, menjadi isomorfik dengan konsep berat diadakan dalam fisika.