on the other side. but eventually i

on the other side. but eventually it was clear that the number of workers approached by outside employers, offering generous salaries, was larger than usual, and we asked ourselves, "what should we do?"
the initial remedy against the second bubble's effects was learning from the lessons of the first. workers of all ages still remembered the gloomy times of the high-tech bubble and were more reluctant to leave a stable organization and an interesting job for a dubious future, even when offered higher salaries and/or fancy titles.
but learning from history was not enough, and we took some additional proactive action. when a worker begin to shop outside for a job it may be too late. so we identify our leading knowledge workers (the"talent", especially those in professions desirable to outside companies), and worked in two ways to ensure they were happy with us:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

di sisi lain. tapi akhirnya itu jelas bahwa jumlah pekerja didekati oleh majikan luar, menawarkan gaji yang murah hati, lebih besar dari biasanya, dan kita bertanya kepada diri sendiri, "apa yang harus kita lakukan?"obat awal melawan efek gelembung kedua belajar dari pelajaran pertama. pekerja dari segala usia masih ingat masa suram gelembung berteknologi tinggi dan lebih enggan untuk meninggalkan sebuah organisasi yang stabil dan pekerjaan yang menarik untuk masa depan yang meragukan, bahkan ketika menawarkan gaji yang lebih tinggi dan/atau judul mewah.tapi belajar dari sejarah itu tidak cukup, dan kami mengambil beberapa tindakan proaktif tambahan. Ketika seorang pekerja mulai untuk berbelanja di luar pekerjaan itu mungkin terlalu terlambat. Jadi kita mengidentifikasi pekerja pengetahuan kami terkemuka ("bakat", khususnya dalam profesi yang diinginkan untuk perusahaan-perusahaan di luar) dan bekerja dalam dua cara untuk memastikan mereka merasa senang dengan kami:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

di sisi lain. tapi akhirnya itu jelas bahwa jumlah pekerja didekati oleh pengusaha luar, menawarkan gaji murah hati, itu lebih besar dari biasanya, dan kami bertanya kepada diri sendiri, "apa yang harus kita lakukan?"
obat awal terhadap efek gelembung kedua ini belajar dari pelajaran pertama. pekerja dari segala usia masih ingat kali suram gelembung teknologi tinggi dan lebih enggan untuk meninggalkan sebuah organisasi yang stabil dan pekerjaan yang menarik untuk masa depan yang meragukan, bahkan ketika menawarkan gaji yang lebih tinggi dan / atau judul mewah.
tapi belajar dari sejarah itu tidak cukup, dan kami mengambil beberapa tindakan proaktif tambahan. ketika seorang pekerja mulai berbelanja di luar pekerjaan itu mungkin terlalu terlambat. jadi kami mengidentifikasi pekerja kami terkemuka pengetahuan ("bakat", terutama di profesi diinginkan untuk perusahaan luar), dan bekerja dalam dua cara untuk memastikan mereka senang dengan kami: