ethnocentrismdifficulties in interc

ethnocentrism
difficulties in intercultural communication arise when these is little or no awareness of difergent cultural values and beliefs, in cross-cultural interactions, speakers sometimes assume that what they believe is right, because they have grown up thinking their way is the best. this ethnotures. in Rosamine's culture children live with their parents until marriage because dependence on parents is considered positive. in Marita's culture children leave home when they are eighteen because independence and self-relience are considered positive.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ethnocentrismkesulitan dalam Komunikasi antarbudaya timbul ketika ini sedikit atau tidak ada kesadaran difergent nilai-nilai budaya dan keyakinan, dalam interaksi lintas budaya, speaker kadang-kadang menganggap bahwa apa yang mereka percaya benar, karena mereka telah tumbuh berpikir cara mereka adalah yang terbaik. ethnotures ini. dalam Rosamine's budaya anak hidup dengan orangtua mereka sampai menikah karena ketergantungan pada orangtua dianggap positif. dalam budaya Marita anak meninggalkan rumah ketika mereka delapan belas karena kemerdekaan dan self-relience dianggap positif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

etnosentrisme
kesulitan dalam komunikasi antarbudaya muncul ketika ini sedikit atau tidak ada kesadaran nilai-nilai budaya difergent dan keyakinan, dalam interaksi lintas budaya, speaker kadang-kadang menganggap bahwa apa yang mereka yakini benar, karena mereka telah dewasa berpikir cara mereka adalah yang terbaik. ini ethnotures. pada anak-anak budaya Rosamine ini tinggal bersama orang tua mereka sampai menikah karena ketergantungan pada orang tua dianggap positif. pada anak-anak budaya Marita meninggalkan rumah ketika mereka delapan belas karena kemandirian dan self-relience dianggap positif.