CHAPTER SIXturning pointMonday nigh

CHAPTER SIX
turning point
Monday night’s date met my every expectation. We ate
Chinese food while I giggled at Parker’s skills with
chopsticks. When he brought me home, Travis opened the
door before he could kiss me. When we went out the
following Wednesday night, Parker made sure to kiss me in
the car.
Thursday at lunch, Parker met me in the cafeteria and
surprised everyone when he sat in Travis’ spot. When
Travis finished his cigarette and came inside, he walked
past Parker with indifference, sitting at the end of the table.
Megan approached him, but was instantly disappointed
when he waved her off. Everyone at the table was quiet
after that, and I found it difficult to focus on anything Parker
talked about.
“I’m assuming I just wasn’t invited,” Parker said,
catching my attention.
“What?”
“I heard your birthday party is on Sunday. I wasn’t
invited?”
America peeked at Travis, who glared at Parker as if
he was seconds away from mowing him down.
“It was a surprise party, Parker,” America said softly.
“Oh,” Parker said, cringing.
“You’re throwing me a surprise party?” I asked
America.
She shrugged. “It was Trav’s idea. It’s at Brazil’s on
Sunday. Six o’clock.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

BAB ENAMtitik balikSenin malam tanggal bertemu setiap harapan saya. Kami makanMakanan Cina sementara aku terkikik di Parker's keterampilan dengansumpit. Ketika ia membawa aku rumah, Travis dibukapintu sebelum dia bisa mencium saya. Ketika kami pergimengikuti Rabu malam, Parker memastikan untuk menciumku dimobil.Kamis saat makan siang, Parker bertemu saya di kafetaria danmengejutkan semua ketika ia duduk di tempat Travis'. KapanTravis selesai Rokok nya dan datang di dalam, dia berjalanmelewati Parker dengan ketidakpedulian, duduk di ujung meja.Megan mendekati dia, tetapi kecewa dengan seketikaKapan dia melambaikan dia. Semua orang di meja adalah tenangSetelah itu, dan saya menemukan sulit untuk fokus pada apa pun Parkerberbicara tentang."Aku berasumsi aku hanya tidak diundang," Parker berkata,menangkap perhatian saya."Apa?""Saya mendengar pesta ulang tahun Anda pada hari Minggu. Aku tidakdiundang?"Amerika mengintip di Travis, yang melotot Parker seolah-olahDia adalah detik dari memotong dia turun."Itu adalah kejutan pesta, Parker," Amerika mengatakan lembut."Oh," Parker mengatakan, mengernyit."Anda melemparkan saya sebuah kejutan pesta?" Aku bertanyaAmerika.Dia mengangkat bahu. "Itu Trav ide. Di Brazil padaMinggu. Jam enam."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

BAB ENAM
titik balik
tanggal Senin malam bertemu setiap harapan saya. Kami makan
makanan Cina sementara aku terkikik keterampilan Parker dengan
sumpit. Ketika ia membawa saya pulang, Travis membuka
pintu sebelum ia bisa menciumku. Ketika kami pergi keluar
berikut Rabu malam, Parker memastikan menciumku di
mobil.
Kamis siang, Parker bertemu saya di kantin dan
mengejutkan semua orang ketika ia duduk di tempat Travis '. Ketika
Travis menghabiskan rokoknya dan datang dalam, ia berjalan
melewati Parker dengan ketidakpedulian, duduk di ujung meja.
Megan mendekatinya, tapi langsung kecewa
saat ia melambaikan liburnya. Semua orang di meja itu tenang
setelah itu, dan saya merasa sulit untuk fokus pada apa pun Parker
berbicara tentang.
"Aku menduga aku hanya tidak diundang," kata Parker,
menangkap perhatian saya.
"Apa?"
"Aku mendengar Anda pesta ulang tahun adalah hari Minggu. Saya tidak
diundang?
"America mengintip di Travis, yang memelototi Parker seolah
ia detik dari memotong
dia." Itu adalah pesta kejutan, Parker, "Amerika berkata
lembut." Oh, "kata Parker, mengernyit.
"Kau melemparkan saya pesta kejutan?" tanyaku
Amerika.
Dia mengangkat bahu. "Itu ide Trav ini. Ini di Brasil pada
hari Minggu. Jam enam."