The development of scholasticism la

The development of scholasticism lay in stark contrast to the Hollywood films that depict the era as filled with superstition and the dictatorial control of the church. Medieval society saw Christian philosophers make reasoned arguments, showing that there should be no conflict between the Church and scientific discovery, and many of their theories formed the nucleus of later discoveries.
The Middle Ages saw the growth of the first universities, and the development of the scientific method. It is certainly fair to say that the Rising Star of Islam and the Golden Walls of Byzantium were the true centers of learning, with scholars flocking to Moorish Spain, Byzantium, or the houses of learning in Baghdad.
This does not mean that medieval Europe was a superstitious backwater, and great minds, influenced by the Muslim philosophers and the translation of the work of the Greeks into Latin, developed their own ideas and theories, many of which underpin modern scientific techniques.The great cathedrals of the age, the formation of universities, the contribution of scholasticism to the philosophy of science and logic, showed that medieval Europe was not a poor relation of the East.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pengembangan scholasticism berbaring dalam kontras dengan film-film Hollywood yang menggambarkan era seperti diisi dengan takhayul dan kontrol diktator Jemaat. Masyarakat abad pertengahan melihat Kristen filsuf membuat argumen beralasan, menampilkan bahwa harus ada konflik antara jemaat dan penemuan ilmiah, dan banyak dari teori-teori mereka membentuk nukleus penemuan-penemuan kemudian.Pertengahan melihat pertumbuhan Universitas pertama, dan pengembangan metode ilmiah. Hal ini tentu saja adil untuk mengatakan bahwa bintang Rising Islam dan dinding Golden Byzantium benar pusat pembelajaran, dengan sarjana-sarjana yang berbondong-bondong ke Spanyol Moor, Byzantium, atau rumah-rumah belajar di Baghdad.Ini tidak berarti bahwa abad pertengahan Eropa daerah terpencil takhayul, dan pikiran besar, dipengaruhi oleh filsuf Islam dan terjemahan karya orang-orang Yunani ke dalam bahasa Latin, mengembangkan ide-ide dan teori, banyak yang mendasari teknik ilmiah modern mereka sendiri.Dengan Katedral besar usia, pembentukan Universitas, kontribusi scholasticism filosofi ilmu pengetahuan dan logika, menunjukkan bahwa Eropa tidak miskin hubungan Timur.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perkembangan skolastik terletak pada kontras dengan film-film Hollywood yang menggambarkan era yang penuh dengan takhayul dan kontrol diktator gereja. Masyarakat abad pertengahan melihat filsuf Kristen membuat argumen beralasan, menunjukkan bahwa tidak boleh ada konflik antara Gereja dan penemuan ilmiah, dan banyak teori mereka membentuk inti dari penemuan kemudian.
Abad Pertengahan melihat pertumbuhan universitas pertama, dan pengembangan metode ilmiah. Hal ini tentu adil untuk mengatakan bahwa Rising Star Islam dan Golden Walls of Byzantium adalah pusat benar belajar, dengan ulama berbondong-bondong ke Moor Spanyol, Byzantium, atau rumah-rumah belajar di Baghdad.
Ini tidak berarti bahwa Eropa abad pertengahan adalah terpencil takhayul, dan pikiran besar, dipengaruhi oleh filsuf Muslim dan terjemahan karya Yunani ke dalam bahasa Latin, mengembangkan ide-ide mereka sendiri dan teori, banyak yang mendukung moderen techniques.The ilmiah katedral besar zaman, pembentukan universitas, kontribusi skolastik terhadap filsafat ilmu dan logika, menunjukkan bahwa Eropa abad pertengahan itu bukan hubungan yang buruk dari Timur.