Polymerase Chain Reaction (PCR) is an in vitro technique for the ampli terjemahan - Polymerase Chain Reaction (PCR) is an in vitro technique for the ampli Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Polymerase Chain Reaction (PCR) is

Polymerase Chain Reaction (PCR) is an in vitro technique for the amplification of a specific DNA region without prior transfer into living cells. It is a powerful technique because a million-fold amplification can be achieved only in a few hours. For the carrying out of PCR, pair of primers are needed that flank the DNA region to be amplified. A primer is an oligonucleotide with a nucleotide sequence complementary to the nucleotide sequence in
the DNA template. This paper will discuss the general principles of PCR, the detailed procedure for carrying out the PCR and the various factors affecting the optimal PCR results. This technique was introduced by Kary Mullis in 1985, for which he obtained the Nobel Prize in 1993.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Reaksi berantai polimerase (PCR) adalah teknik yang secara in vitro untuk amplifikasi kawasan DNA tertentu tanpa terlebih dahulu transfer ke dalam sel hidup. Ini adalah teknik yang kuat karena amplifikasi million-fold dapat dicapai hanya dalam beberapa jam. Untuk melaksanakan ketentuan PCR, sepasang primers yang diperlukan yang mengapit wilayah DNA untuk diperkuat. Primer adalah oligonucleotide dengan urutan nukleotida komplementer untuk urutan nukleotida dalam DNA template. Paper ini akan membahas prinsip-prinsip umum PCR, rinci prosedur untuk melaksanakan PCR dan berbagai faktor yang mempengaruhi hasil PCR yang optimal. Teknik ini diperkenalkan oleh Kary Mullis pada tahun 1985, yang ia memperoleh hadiah Nobel pada tahun 1993.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah teknik in vitro untuk amplifikasi wilayah DNA tertentu tanpa mentransfer sebelum menjadi sel-sel hidup. Ini adalah teknik yang kuat karena amplifikasi juta kali lipat dapat dicapai hanya dalam beberapa jam. Untuk melaksanakan PCR, sepasang primer yang dibutuhkan yang mengapit wilayah DNA yang akan diperkuat. Sebuah primer adalah oligonukleotida dengan urutan nukleotida komplementer dengan urutan nukleotida dalam
template DNA. Makalah ini akan membahas prinsip-prinsip umum PCR, prosedur rinci untuk melaksanakan PCR dan berbagai faktor yang mempengaruhi hasil PCR yang optimal. Teknik ini diperkenalkan oleh Kary Mullis pada tahun 1985, di mana dia memperoleh Hadiah Nobel pada tahun 1993.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: