Latar Belakang: Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perubahan sosial ekonomi di masyarakat, kehadiran perempuan di tempat kerja tidak bisa dihindari. Perbedaan dalam kondisi kerja, terutama bagi ibu hamil, memiliki konsekuensi yang merugikan seperti berat badan lahir rendah.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk model hubungan antara kondisi kerja, faktor sosial ekonomi, dan berat lahir.
Pasien dan Metode: Penelitian ini adalah dilakukan dalam desain kasus-kontrol. Kelompok kontrol terdiri dari 500 wanita dengan berat badan normal bayi, dan kelompok kasus, 250 wanita dengan bayi berat badan rendah dari rumah sakit yang dipilih di Teheran. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner peneliti buatan untuk menentukan gaya hidup ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir rendah dengan pendekatan determinan sosial kesehatan yang mempengaruhi. Kuesioner ini menyelidiki gaya hidup kerja perempuan dalam hal kondisi kerja, kegiatan, dan kepuasan kerja. Data dianalisis dengan SPSS-16 dan Lisrel-8.8 software menggunakan analisis jalur statistik.
Hasil: Model Jalan akhir dilengkapi dengan baik (CFI = 1, RMSEA = 0.00) dan menunjukkan bahwa di antara jalur langsung, kondisi kerja (β = -0,032), antara jalur tidak langsung, pendapatan rumah tangga (β = -0,42), dan efek keseluruhan, pasangan menganggur (β = -0,1828) memiliki efek paling pada berat lahir rendah. Koefisien negatif mengindikasikan penurunan efek pada berat lahir.
Kesimpulan: Berdasarkan model analisis jalur, kondisi dan status sosial ekonomi secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi berat lahir bekerja. Dengan demikian, serta perhatian terhadap pengobatan dan perawatan kesehatan (aspek biologis), perhatian khusus juga harus dibayar dengan faktor-faktor sosial ekonomi ibu.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..