I heard him hung up, well damn that

I heard him hung up, well damn that was embarrassing, he probably thinks I'm a freak now. I sat down on a chair that was outside and started crying. I never cry. And Shawn Mendes was making me cry. Wow. Suddenly I sensed someone sitting next to me, I turned to face this person, it was Shawn. He started wiping my tears away with his thump. "Don't cry y/n, I like you too." he said then kissed my forehead and hugged me tightly, I hugged him back and buried my head in his chest.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aku mendengar dia menutup telepon, baik sialan itu memalukan, ia mungkin berpikir saya aneh sekarang. Aku duduk di kursi yang berada di luar dan mulai menangis. Aku tidak pernah menangis. Dan Shawn Mendes membuat saya menangis. Wow. Tiba-tiba aku merasakan seseorang yang duduk di sebelah saya, aku berbalik menghadapi orang ini, itu Shawn. Dia mulai menyeka air mata saya pergi dengan berdebar-debar nya. "Don't cry y/n, saya seperti Anda terlalu." katanya kemudian mencium dahi saya dan memeluk saya erat, aku memeluknya kembali dan dimakamkan kepalaku di dadanya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aku mendengar dia menutup telepon, baik sialan itu memalukan, dia mungkin mengira aku aneh sekarang. Aku duduk di kursi yang berada di luar dan mulai menangis. Aku tidak pernah menangis. Dan Shawn Mendes membuat saya menangis. Wow. Tiba-tiba aku merasakan seseorang duduk di samping saya, saya berbalik menghadapi orang ini, itu Shawn. Dia mulai menyeka air mata saya pergi dengan dentuman nya. "Jangan menangis y / n, aku menyukaimu juga." katanya kemudian mencium keningku dan memelukku erat, aku memeluknya kembali dan membenamkan kepalaku di dadanya.