we began this book by noting the ef

we began this book by noting the effects which computers can have on our personal lives, that we find them fascinating and that interacting with them may draw us into virtual worlds. this made us ask questions about the effects of environment on ethics and morality. we set our objectives as seeking to establish the extent to which entering into virtual environment may enhance perception and extend human capabilities, and examining weather, in contrast, it may distort perception and invite abuse. we began with a working hypothesis that there may be such a thing as Virtual Morality, that we may be subject to behaviour manipulation, shifting the thresholds of tolerance of certain behaviours in ourselves and others, that we might find ourselves engaging in practices within virtual environments which we would find repugnant in real life, and that we might even become addicted to such experiences. this discussion was grounded in an understanding of human values as objective and not just personal preferences, so that technology such as Virtual Reality could be laden with values such as novelty, efficiency, user-frendliness, etc.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kami mulai buku ini dengan mencatat efek yang komputer dapat memiliki pada kehidupan pribadi kita, bahwa kita menemukan mereka menarik dan bahwa berinteraksi dengan mereka dapat menarik kita ke dunia maya. Inilah yang membuat kami bertanya tentang dampak lingkungan pada etika dan moral. kami menetapkan tujuan kami sebagai berusaha untuk mendirikan sejauh yang masuk ke dalam lingkungan virtual dapat meningkatkan persepsi dan memperluas kemampuan manusia, dan memeriksa cuaca, sebaliknya, mungkin mendistorsi persepsi dan mengundang penyalahgunaan. kami mulai dengan hipotesis kerja bahwa mungkin ada hal-hal seperti Virtual moralitas, yang kita dapat tunduk pada perilaku manipulasi, pergeseran ambang batas toleransi tertentu perilaku dalam diri sendiri dan orang lain, bahwa kita mungkin menemukan diri kita terlibat dalam praktek-praktek dalam lingkungan virtual yang kita akan temukan menjijikkan dalam kehidupan nyata, dan bahwa kita bahkan mungkin menjadi kecanduan pengalaman seperti itu. diskusi ini didasarkan pada pemahaman nilai-nilai manusia sebagai tujuan dan bukan sekedar pribadi preferensi, sehingga teknologi seperti Virtual Reality bisa sarat dengan nilai-nilai seperti novelty, efisiensi, pengguna-frendliness, dll.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kami mulai buku ini dengan mencatat efek yang komputer dapat memiliki kehidupan pribadi kita, bahwa kita menemukan mereka menarik dan berinteraksi dengan mereka dapat menarik kita ke dunia maya. ini membuat kita bertanya tentang efek lingkungan pada etika dan moralitas. kami menetapkan tujuan kami sebagai berusaha untuk menetapkan sejauh mana memasuki lingkungan virtual dapat meningkatkan persepsi dan memperluas kemampuan manusia, dan memeriksa cuaca, sebaliknya, mungkin mendistorsi persepsi dan mengundang pelecehan. kami mulai dengan hipotesis kerja yang mungkin ada hal seperti Virtual Moralitas, bahwa kita dapat dikenakan manipulasi perilaku, menggeser batas toleransi perilaku tertentu dalam diri kita sendiri dan orang lain, bahwa kita mungkin menemukan diri kita terlibat dalam praktek dalam lingkungan virtual yang kita akan menemukan menjijikkan dalam kehidupan nyata, dan bahwa kita bahkan mungkin menjadi kecanduan pengalaman tersebut. Diskusi ini didasarkan pada pemahaman tentang nilai-nilai manusia sebagai preferensi obyektif dan bukan hanya pribadi, sehingga teknologi seperti Virtual Reality bisa sarat dengan nilai-nilai seperti baru, efisiensi, user-frendliness, dll