Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Muhammadiyah pusat eksekutif Dewan tarjih (hukum membuat) dan sidang-sidang tajdid (reformasi) pada hari Selasa resmi memutuskan bahwa hari pertama Syawal, yang menandakan kedatangan Idul Fitri, akan jatuh pada Jumat, Juli 17. Keputusan itu didasarkan pada hisab (perhitungan astronomi atau matematika), tambahnya. "1 Syawal, 1436H, akan jatuh pada Jumat, Juli 17, dan kami memperkirakan bahwa tahun ini, tidak akan ada tidak ada perbedaan pendapat mengenai awal Syawal antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama [NU]," kepala Muhammadiyah tarjih dan tajdid Dewan, Syamsul Anwar, pada hari Selasa.Dia mengatakan ijtima atau periode di mana bulan berada di antara matahari dan bumi, akan terjadi pukul 08:26:29 pada Kamis, Juli 16."Tinggi bulan ketika matahari terbenam di Yogyakarta akan +03 gelar 03'22 '', yang merupakan hilal, munculnya bulan baru. Di semua daerah di seluruh Indonesia, ketika matahari terbenam pada tanggal 16 Juli, bulan akan sudah di atas cakrawala,"kata Syamsul.Dia mengatakan bahwa selama lima tahun berikutnya, itu adalah mungkin bahwa tidak akan ada perbedaan antara Muhammadiyah dan NU dalam keinginan mereka mengenai awal Syawal. "Dalam menentukan awal bulan Ramadhan, yang jatuh pada tanggal 17 Juni, ada tidak ada perbedaan antara kita [Muhammadiyah] dan pemerintah serta. Namun, akan ada kemungkinan akan perbedaan dengan orang-orang yang memiliki pedoman mereka sendiri dalam menentukan awal Syawal dan Ramadhan, seperti Naqsabandiyah,"kata Syamsul.Muhammadiyah Wakil Ketua Yunahar Ilyas mengatakan perwakilan dari organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia akan menghadiri isbat (konfirmasi) pertemuan yang diadakan oleh pemerintah untuk menentukan awal Syawal, selama pertemuan ditutup untuk Umum dan semua pihak yang siap untuk saling menghormati. (ebf) (+++)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
