which is composed of representative

which is composed of representatives from all 193 member states. The
number of formal health agreements enacted throughWHAmultilateral
negotiations is small but significant, including the WHO Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC) and the revised International
Health Regulations, which passed in 2005 (IHR 2005) (Gostin 2008;
WHO 2008).
The FCTC, adopted in 2003, represents years of efforts by health
experts, international law professionals, and diplomats to evaluate the
evidence, negotiate the text, conclude the treaty, and move individual
nations through the signature and ratification processes (WHO 2003).
The negotiations required a significant degree of technical knowledge to
create the first evidence-based treaty underWHAauspices—a milestone
for global health—as well as the diplomatic ´elan to shepherd the treaty
process.
In the second example, WHA members agreed in 2005 to a sweeping
overhaul of the international legal framework for disease surveillance,
reporting, and response. The IHR 2005 obligate all WHO Member
States to develop and maintain core capacities to detect, assess, report,
and respond to public health events and to promptly notify WHO of
any public health emergencies that might affect other nations (WHO
2008).
Negotiations for the FCTC and IHR 2005 focused on not just the
“high diplomacy” of state sovereignty—the language of principles, standards,
and obligations—but also the epidemiological evidence and datadriven
decision making. Both agreements impose on the state parties
obligations that are legally binding in the service of population health
goals (Gostin 2008).
Negotiations affecting health practices directly or indirectly also take
place in other UN organizations, in the context of aid-trade negotiations,
and even in forums like the Convention on Biological Diversity.
For example, the Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights
(TRIPS) agreement, adopted by the World Trade Organization (WTO)
in 1995, demonstrates that agreements that are not strictly related to
health can influence the diplomatic and health policy environment.
The TRIPS agreement introduced minimum standards for WTO members
to protect and enforce intellectual property rights and extended
international standards to patent protection. Leaders from many developing
nations and advocacy groups argued, however, that TRIPS could
make HIV/AIDS treatments unaffordable in the most heavily affected

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

yang terdiri dari wakil-wakil dari negara-negara anggota 193. Thejumlah perjanjian formal kesehatan diberlakukan throughWHAmultilateralnegosiasi kecil tetapi signifikan, termasuk WHO FrameworkKonvensi tentang Tobacco Control (FCTC) dan direvisi internasionalPeraturan kesehatan, yang meninggal pada tahun 2005 (2005 IHR) (Gostin 2008;WHO 2008).FCTC, diadopsi pada tahun 2003, mewakili tahun upaya oleh Kesehatanahli, profesional hukum internasional dan diplomat untuk mengevaluasibukti, menegosiasikan teks, menyimpulkan perjanjian, dan memindahkan individubangsa-bangsa melalui proses tanda tangan dan pengesahan (WHO 2003).Negosiasi diperlukan tingkat signifikan pengetahuan teknis untukmembuat underWHAauspices berbasis bukti perjanjian pertama — sebuah tonggakuntuk kesehatan global — serta ´elan diplomatik untuk menggembalakan perjanjianproses.Dalam contoh kedua, anggota WHA sepakat pada tahun 2005 untuk menyapuperbaikan kerangka hukum internasional untuk surveilans penyakit,pelaporan, dan respon. IHR 2005 mewajibkan semua anggota WHONegara-negara untuk mengembangkan dan memelihara core kapasitas untuk mendeteksi, menilai, laporan,dan menanggapi peristiwa kesehatan masyarakat dan segera memberitahu yangpermasalahan kesehatan umum yang dapat mempengaruhi negara-negara lain (WHO2008).Negosiasi untuk FCTC dan IHR 2005 berfokus pada bukan hanya"diplomasi tinggi" kedaulatan negara-bahasa prinsip-prinsip, standar,dan kewajiban — tetapi juga bukti epidemiologi dan datadrivenpengambilan keputusan. Perjanjian kedua memaksakan pada pihak negarakewajiban yang secara hukum mengikat dalam pelayanan kesehatan penduduktujuan (Gostin 2008).Negosiasi yang mempengaruhi kesehatan praktik langsung atau tidak langsung juga mengambilTempatkan dalam organisasi UN lainnya, dalam konteks aid-perdagangan negosiasi,dan bahkan dalam forum-forum seperti Konvensi keanekaragaman hayati.Misalnya, data aspek dari hak kekayaan intelektualPerjanjian (TRIPS), diadopsi oleh organisasi perdagangan dunia (WTO)pada tahun 1995, menunjukkan bahwa perjanjian itu tidak benar-benar berhubungan denganKesehatan dapat mempengaruhi lingkungan kebijakan diplomatik dan kesehatan.Kesepakatan TRIPS memperkenalkan standar minimum untuk anggota WTOuntuk melindungi dan menjamin intelektual properti hak dan diperpanjangstandar internasional untuk perlindungan paten. Pemimpin dari banyak berkembangbangsa-bangsa dan kelompok-kelompok advokasi berpendapat, bagaimanapun, bahwa perjalanan bisamembuat perawatan HIV/AIDS terjangkau di paling banyak terpengaruh