Article 31 allows for the concessio

Article 31 allows for the concession of compulsory license in cases of abuse of power
of the monopoly granted by the patent, or when public interest demands it. Such flexibility is essential for the adoption of public policies geared to protecting health. The increase inmedication costs caused by the “patentability” of pharmaceutical products can be offset by regulatory measures that will enable social groups with a lower income to have access to medications. The objective to be achieved is to strike a balance between protecting intellectual property and promoting the well-being of the population.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pasal 31 memungkinkan untuk konsesi wajib lisensi dalam kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaanmonopoli yang diberikan oleh paten, atau ketika kepentingan umum tuntutan itu. Fleksibilitas semacam itu sangat penting untuk adopsi kebijakan publik yang ditujukan untuk melindungi kesehatan. Inmedication kenaikan biaya yang disebabkan oleh "paten" produk farmasi dapat diimbangi oleh peraturan langkah-langkah yang akan memungkinkan kelompok sosial dengan pendapatan yang lebih rendah untuk memiliki akses ke obat-obatan. Tujuan harus dicapai adalah untuk menyerang keseimbangan antara melindungi kekayaan intelektual dan mempromosikan kesejahteraan penduduk.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pasal 31 memungkinkan untuk konsesi lisensi wajib dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan
monopoli yang diberikan oleh paten, atau ketika kepentingan umum menuntut hal itu. Fleksibilitas tersebut sangat penting untuk penerapan kebijakan publik diarahkan untuk melindungi kesehatan. Biaya Peningkatan inmedication disebabkan oleh "paten" produk farmasi dapat diimbangi oleh langkah-langkah pengaturan yang akan memungkinkan kelompok-kelompok sosial dengan pendapatan yang lebih rendah untuk memiliki akses ke obat-obatan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mencapai keseimbangan antara melindungi kekayaan intelektual dan mempromosikan kesejahteraan penduduk.