Macroscopic Vs MicroscopicWhen a sy

Macroscopic Vs Microscopic
When a system has been chosen, the next step is to describe it in terms of quantities related to the behaviour of the system or its interactions with the surrounding or both. Two points of view may be adopted: macroscopic or microscopic,
Microscopic approach considers the behaviour of every molecule by using statistical methods. In Macroscopic approach we are concerned with the gross or average effects of many molecules' infractions. These effects, such as pressure and temperature, can be perceived by our senses and can be measured with instruments. This approach greatly reduces the complexity of the problem and we use this approach in this course. This is known as "Classical Thermodynamics".

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Makroskopik Vs mikroskopisKetika sistem yang telah dipilih, langkah berikutnya adalah untuk menggambarkan hal itu dalam hal jumlah yang berkaitan dengan perilaku sistem atau memiliki interaksi dengan sekitarnya atau keduanya. Dua titik pandang dapat diadopsi: makroskopik atau mikroskopis, Pendekatan mikroskopis memperhatikan perilaku setiap molekul dengan menggunakan metode statistik. Makroskopik pendekatan kita prihatin dengan efek kotor atau rata-rata pelanggaran banyak molekul. Efek ini, seperti tekanan dan suhu, dapat dirasakan oleh Indra kita dan dapat diukur dengan instrumen. Pendekatan ini mengurangi kompleksitas masalah dan kami menggunakan pendekatan ini dalam kursus ini. Hal ini dikenal sebagai "Klasik termodinamika".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Makroskopik Vs mikroskopis
Ketika sistem telah dipilih, langkah berikutnya adalah untuk menggambarkan hal itu dalam hal jumlah yang terkait dengan perilaku sistem atau interaksi dengan sekitarnya atau keduanya. Dua sudut pandang dapat diadopsi: makroskopik atau mikroskopik,
pendekatan mikroskopis menganggap perilaku setiap molekul dengan menggunakan metode statistik. Dalam pendekatan makroskopik kita prihatin dengan efek kotor atau rata-rata pelanggaran banyak molekul '. Efek ini, seperti tekanan dan temperatur, dapat dirasakan oleh indera kita dan dapat diukur dengan instrumen. Pendekatan ini sangat mengurangi kompleksitas masalah dan kita menggunakan pendekatan ini dalam kursus ini. Hal ini dikenal sebagai "Termodinamika klasik".