5. Restructuring of the L2 knowledge system. SLA occurs progressively  terjemahan - 5. Restructuring of the L2 knowledge system. SLA occurs progressively  Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

5. Restructuring of the L2 knowledg

5. Restructuring of the L2 knowledge system. SLA occurs progressively through a series of systematic stages. Development of L2 knowledge does not manifest itself in a smooth cline of linguistic performance, but rather in one which sometimes shows abrupt changes in the interlanguage system. This indicates reorganization takes place from time to time during the process of SLA, presumably as perceived L2 input cannot be accommodated within the learners’ existing system of knowledge. This restructuring is a creative process, driven by inner forces in interaction with environmental factors, and motivated both by L1 knowledge and by input from the L2.
6. Mapping of relationships or associations between linguistic functions and forms. L2 acquisition (like L1 acquisition) involves increasing reliance on grammatical structure and reduced reliance on context and lexical items. This development is driven by communicative need and use, as well as by awareness of the probability that a particular linguistic form represents a particular meaning.
7. Automatization. While simplistic notions of habit formation are no longer accepted as explanations for language acquisition, frequency of input as well as practice in processing input and output are widely recognized determinants of L2 development.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
5. restrukturisasi L2 pengetahuan sistem. SLA terjadi semakin melalui serangkaian tahap sistematis. Pengembangan pengetahuan L2 tidak memanifestasikan dirinya dalam cline halus kinerja linguistik, tetapi lebih pada yang kadang-kadang menunjukkan perubahan mendadak dalam sistem antarbahasa. Ini menunjukkan reorganisasi terjadi dari waktu ke waktu selama proses SLA, agaknya sebagai dirasakan L2 masukan tidak dapat ditampung dalam para peserta didik yang ada sistem pengetahuan. Restrukturisasi ini adalah sebuah proses kreatif, didorong oleh kekuatan-kekuatan batin dalam interaksi dengan faktor lingkungan, dan termotivasi oleh pengetahuan L1 maupun dengan masukan dari L2.6. pemetaan hubungan atau asosiasi antara fungsi linguistik dan bentuk. L2 akuisisi (seperti akuisisi L1) melibatkan meningkatkan ketergantungan pada struktur gramatikal dan mengurangi ketergantungan pada konteks dan leksikal item. Perkembangan ini didorong oleh kebutuhan komunikatif dan penggunaan dan kesadaran akan kemungkinan bahwa bentuk linguistik tertentu mewakili makna tertentu.7. otomatisasi. Sementara sederhana pengertian pembentukan kebiasaan tidak lagi diterima sebagai penjelasan pemerolehan bahasa, frekuensi input serta praktek dalam memproses input dan output yang dikenal luas determinan L2 pembangunan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
5. Restrukturisasi sistem pengetahuan L2. SLA terjadi secara progresif melalui serangkaian tahapan yang sistematis. Pengembangan pengetahuan L2 tidak memanifestasikan dirinya dalam kemerosotan kelancaran kinerja linguistik, melainkan dalam satu yang kadang-kadang menunjukkan perubahan mendadak dalam sistem antarbahasa. Hal ini menunjukkan reorganisasi berlangsung dari waktu ke waktu selama proses SLA, mungkin seperti yang dirasakan masukan L2 tidak dapat ditampung dalam sistem yang ada pada peserta didik pengetahuan. Restrukturisasi ini adalah proses kreatif, didorong oleh kekuatan batin dalam interaksi dengan faktor lingkungan, dan termotivasi baik oleh pengetahuan L1 dan L2 dengan masukan dari itu.
6. Pemetaan hubungan atau asosiasi antara fungsi linguistik dan bentuk. L2 akuisisi (seperti akuisisi L1) melibatkan peningkatan ketergantungan pada struktur gramatikal dan mengurangi ketergantungan pada konteks dan unsur leksikal. Perkembangan ini didorong oleh kebutuhan komunikatif dan penggunaan, serta dengan kesadaran probabilitas bahwa bentuk bahasa tertentu merupakan makna tertentu.
7. Otomatisasi. Sementara gagasan sederhana pembentukan kebiasaan yang tidak lagi diterima sebagai penjelasan untuk akuisisi bahasa, frekuensi masukan serta praktek input dan output pengolahan diakui secara luas penentu pembangunan L2.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: