Planning Units, Projects, or Themat

Planning Units, Projects, or Thematic Learning
Planning involves selecting a topic, specifying goals and objectives, and identifying content for the entire group. The plans also include specific ideas and experiences for individual children (Helm & Beneke, 2003).
Teachers need to make additional plans for children with disabilities so they can participate freely and fully. For example, a teacher who wanted his class to experience a field trip to a fast-food restaurant made special arrangements so that a child in a wheelchair could take part.
Plans are also made for children who are uninterested in the topic. In one second-grade class, a unit on fruits and where they come from bored two of the children. Observing them, the teacher noted their curiosity about an apple that was beginning to rot. She directed their attention .to the molds growing on the apple. The two children completed an entire unit on that subject, concluding by presenting their findings to the class, while the others studied fruit.
Selecting Themes or Topics. The theme for a unit, project, or thematic learning can Stem from a number of sources. Some topics may be suggested by the school system, state department of education, or local, state, or national standards, In the child-care programs in Reggio Emilia, the selection of a project topic is a complicated process, and the genesis may take a number of forms:
1. The teacher may observe something of interest and importance to the children and introduce it as a topic or theme.
2. A topic may stem from the teacher's interest or professional curiosity.
3. The topic or theme might stem from some Serendipity that redirects the attention of the children and teacher to another focus. The topic may be concrete or abstract in nature, local or distant, present-day or historical, small or large scale; but whatever the topic, it should allow children to draw on their own prior understandings and should involve them in firsthand, relevant, and interactive experiences (Helm Si Beneke, 2003).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perencanaan Unit, Proyek, atau Belajar Tematik
perencanaan melibatkan memilih topik, menentukan tujuan dan sasaran, dan mengidentifikasi konten untuk seluruh kelompok. Rencana ini juga mencakup ide spesifik dan pengalaman untuk anak-anak masing-masing (Helm & Beneke, 2003).
Guru perlu membuat rencana tambahan untuk anak-anak cacat sehingga mereka dapat berpartisipasi secara bebas dan penuh. Misalnya, seorang guru yang ingin kelasnya mengalami perjalanan lapangan ke sebuah restoran cepat saji membuat pengaturan khusus sehingga anak di kursi roda bisa ambil bagian.
Rencana juga dibuat untuk anak-anak yang tertarik pada topik. Dalam satu kelas dua kelas, satu unit pada buah-buahan dan dari mana mereka berasal bosan dua anak-anak. Mengamati mereka, guru mencatat rasa ingin tahu mereka tentang apel yang mulai membusuk. Dia mengarahkan perhatian mereka .to cetakan tumbuh di apel. Kedua anak menyelesaikan seluruh unit pada subjek itu, menyimpulkan dengan menghadirkan temuan mereka ke kelas, sementara yang lain dipelajari buah.
Memilih Tema atau Topik. Tema untuk unit, proyek, atau pembelajaran tematik dapat Stem dari sejumlah sumber. Beberapa topik mungkin disarankan oleh sistem sekolah, departemen luar negeri pendidikan, atau lokal, negara bagian, atau standar nasional, Dalam program perawatan anak di Reggio Emilia, pemilihan topik proyek adalah proses yang rumit, dan genesis dapat mengambil sejumlah bentuk:
1. Guru dapat mengamati sesuatu yang menarik dan penting bagi anak-anak dan memperkenalkan sebagai topik atau tema.
2. Sebuah topik mungkin berasal dari bunga guru atau rasa ingin tahu profesional.
3. Topik atau tema mungkin berasal dari beberapa Serendipity yang mengalihkan perhatian anak-anak dan guru untuk fokus lain. Topik mungkin beton atau abstrak di alam, lokal atau jauh, kini atau sejarah, kecil atau skala besar; tapi apa pun topik, harus memungkinkan anak-anak untuk menggambar pada pemahaman sebelumnya mereka sendiri dan harus melibatkan mereka dalam secara langsung, relevan, dan interaktif pengalaman (Helm Si Beneke, 2003).