the mechanism of BLT is complex and

the mechanism of BLT is complex and different explanations
have been proposed, including the circadian rhythm
hypothesis, based on the sleep phase shift. This might mean
that the individuals suffering from SAD during the winter
might have the sleep phase delayed or advanced, in relation
to their sleep/wake cycle (Lewy et al. 2007). It is assumed
that BLT applied in the morning reduces the secretion of
melatonin in phase-shift delay. Depending on the individual circadian rhythm changes, the morning or evening BLT
application could be indicated as adjunctive chronobiological treatment methods for SAD.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

mekanisme BLT adalah kompleks dan berbagai penjelasantelah diusulkan, termasuk ritme sirkadianhipotesis, berdasarkan pergeseran fasa tidur. Ini mungkin berartibahwa orang-orang yang menderita dari SAD selama musim dinginmungkin memiliki fasa tidur tertunda atau advanced, masih dalam hubunganmereka tidur/bangun siklus (Lewy et al. 2007). DiasumsikanBLT diterapkan di pagi hari mengurangi sekresiMelatonin di pergeseran fasa penundaan. Tergantung pada perubahan individu sirkadian irama, pagi atau malam BLTaplikasi dapat diindikasikan sebagai pengobatan chronobiological ajuvan metode untuk SAD.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

mekanisme BLT adalah kompleks dan penjelasan yang berbeda
telah diusulkan, termasuk ritme sirkadian
hipotesis, berdasarkan pergeseran fase tidur. Ini mungkin berarti
bahwa individu menderita SAD selama musim dingin
mungkin memiliki fase tidur tertunda atau maju, dalam kaitannya
untuk mereka siklus tidur / bangun (Lewy et al. 2007). Hal ini diasumsikan
bahwa BLT diterapkan di pagi hari mengurangi sekresi
melatonin dalam fase-shift delay. Tergantung pada perubahan ritme sirkadian individu, pagi atau sore hari BLT
aplikasi dapat diindikasikan sebagai metode pengobatan chronobiological tambahan untuk SAD.