Good doctoring is all about making

Good doctoring is all about making the most of the hand you're dealt, and I failed to do so. The indisputable fact was that I hadn't called for help when I could have, and when I plunged the knife into her neck and made my horizontal slash my best was not good enough. It was just luck, hers, and mine, that Dr. O Connor somehow got a breathing tube into her in time. There are all sorts of reasons that it would be wrong to take my license away or to take me to court. These reasons do not absolve me. Whatever the limits of the Mortality and Morbidity conference (academic hospital assessment meeting at US), its fierce ethic of personal responsibility for errors is a formidable virtue. No matter what measures are taken, doctors will sometimes falter, and it isn't reasonable to ask that we achieve perfection. What is reasonable is to ask that we never cease to aim for it.

(excerpt from "When Doctors make mistakes" by Atul Gawande MD, on his experiences as a resident doctor at Harvard medical School: "Complications, A surgeon's note on an imperfect science")

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kedokteran yang baik adalah semua tentang membuat sebagian besar tangan Anda ditangani, dan saya gagal melakukannya. fakta yang tak terbantahkan adalah bahwa saya tidak meminta bantuan ketika saya bisa, dan ketika saya menancapkan pisau ke lehernya dan membuat slash horisontal saya yang terbaik adalah tidak cukup baik. itu hanya keberuntungan, miliknya, dan tambang, dr itu. o connor entah bagaimana mendapat tabung pernapasan ke dalam dirinya dalam waktu.ada segala macam alasan yang akan salah untuk mengambil lisensi saya pergi atau untuk membawa saya ke pengadilan. alasan-alasan ini tidak membebaskan saya. apa batas-batas konferensi mortalitas dan morbiditas (pertemuan assessment rumah sakit akademik pada kami), etika sengit dari tanggung jawab pribadi atas kesalahan adalah kebajikan yang tangguh. tidak peduli apa tindakan yang diambil, dokter kadang-kadang akan goyah,dan tidak masuk akal untuk meminta kita mencapai kesempurnaan. apa yang masuk akal adalah meminta bahwa kita tidak pernah berhenti untuk bertujuan untuk itu

(kutipan dari "ketika dokter melakukan kesalahan" oleh atul Gawande md, pada pengalamannya sebagai seorang dokter penduduk di sekolah kedokteran harvard:. "komplikasi, dokter bedah catatan pada ilmu yang tidak sempurna ")

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Baik dokter adalah semua tentang membuat sebagian besar tangan Anda sedang ditangani, dan aku gagal untuk melakukannya. Fakta tidak terbantahkan adalah bahwa aku belum menelepon untuk bantuan ketika saya bisa, dan ketika saya terjun pisau ke lehernya dan membuat saya slash horisontal terbaik itu tidak cukup baik. Itu hanya keberuntungan, miliknya dan saya, bahwa Dr O Connor entah bagaimana punya sebuah tabung bernapas ke dalam dirinya dalam waktu. Ada segala macam alasan bahwa itu akan salah untuk mengambil lisensi saya atau untuk membawa saya ke pengadilan. Alasan ini membebaskan saya. Apa saja batas-batas dari angka mortalitas dan morbiditas konferensi (rumah sakit akademik penilaian pertemuan di US), etika yang sengit tanggung jawab pribadi untuk kesalahan adalah suatu kebajikan yang tangguh. Tidak peduli apa langkah-langkah yang diambil, dokter kadang-kadang akan goyah, dan itu tidak masuk akal untuk bertanya bahwa kita mencapai kesempurnaan. Apa yang masuk akal adalah untuk bertanya bahwa kita tidak pernah berhenti untuk bertujuan untuk

(kutipan dari "Ketika dokter melakukan kesalahan" oleh Atul Gawande MD, pengalamannya sebagai dokter penduduk di Harvard medical School: "Komplikasi, ahli bedah catatan pada ilmu pengetahuan yang sempurna")