In a similar study by Xu et al.19)o

In a similar study by Xu et al.
19)on the preparation of floating matrix tablets of phenoporlamine hydrochloride, an anti-hypertension medicine, they used HPMC K4M hydrogel and carbopol 971p along with sodium bicarbonate as a gas forming agent. It was shown that the dispersion of sodium bicarbonate in a hydrogel matrix could float the tablet
for more than 6 h.
Among formulations containing natural polymers (xanthan, guar and sodium alginate), matrix tablets which include xanthan or guar gums failed to show satisfactory floating behavior (data were not shown) and excluded for this drug release study. This outcome did not agreed with our previous report
demonstrating the positive effects of a xanthan–guar mixture on floating lag time and the duration of diltiazem FDDS.

The discrepancy may be attributed to the difference of physicochemical characteristics (particle size, water solubility etc. ) of the two drugs (acyclovir versus diltiazem) which in turn affected matrix porosity and CO2 entrapment into the hydrated matrix.
On the other hand, formulations containing sodium alginate (a natural polymer) had a rather long floating lag time (Table 3). This may be attributed to the high density of sodium alginate, hindering the hydration of the matrix. Statistical analysis demonstrated that the change of the amount of sodium alginate did not affect floating lag time (p>0.05), however, the total floating time decreased with an increase in the percentage of sodium alginate (p

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

In a similar study by Xu et al.19)on the preparation of floating matrix tablets of phenoporlamine hydrochloride, an anti-hypertension medicine, they used HPMC K4M hydrogel and carbopol 971p along with sodium bicarbonate as a gas forming agent. It was shown that the dispersion of sodium bicarbonate in a hydrogel matrix could float the tablet for more than 6 h.Among formulations containing natural polymers (xanthan, guar and sodium alginate), matrix tablets which include xanthan or guar gums failed to show satisfactory floating behavior (data were not shown) and excluded for this drug release study. This outcome did not agreed with our previous report demonstrating the positive effects of a xanthan–guar mixture on floating lag time and the duration of diltiazem FDDS. The discrepancy may be attributed to the difference of physicochemical characteristics (particle size, water solubility etc. ) of the two drugs (acyclovir versus diltiazem) which in turn affected matrix porosity and CO2 entrapment into the hydrated matrix.On the other hand, formulations containing sodium alginate (a natural polymer) had a rather long floating lag time (Table 3). This may be attributed to the high density of sodium alginate, hindering the hydration of the matrix. Statistical analysis demonstrated that the change of the amount of sodium alginate did not affect floating lag time (p>0.05), however, the total floating time decreased with an increase in the percentage of sodium alginate (p<0.05) (Table 3). This finding agrees with the report of Tadros3) yang baru saja digunakan kombinasi dari HPMC dan Na alginate untuk menyiapkan sebuah tablet matriks floating dari ciprofloxacin.Perbandingan formulasi yang mengandung dua polimer selulosa (Na CMC dan HPMC) menunjukkan bahwa formulasi dengan rasio yang tinggi dari Na CMC/HPMC (kode H20N30G12 dalam tabel 1) memiliki waktu lag floating singkat (p < 0,05) dan floating terpanjang durasi waktu (p < 0,05) (Tabel 3). Hal ini dapat dijelaskan oleh kemampuan tinggi Na CMC untuk penyerapan dalam jumlah besar (> 50%) dari air untuk membentuk lapisan gel, memungkinkan jebakan sufficient gelembung gas CO2. Chen et al.20) menemukan hasil yang sama untuk kombinasi hes selulosa (HEC) dan Na CMC selama persiapan GRDDS

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam sebuah penelitian serupa oleh Xu et al.
19) pada persiapan fl tablet mengambang matriks phenoporlamine hidroklorida, obat anti-hipertensi, mereka menggunakan HPMC K4M hidrogel dan karbopol 971P bersama dengan natrium bikarbonat sebagai pembentuk zat gas. Hal ini menunjukkan bahwa dispersi natrium bikarbonat dalam matriks hidrogel bisa fl oat tablet
selama lebih dari 6 jam.
Di antara formulasi yang mengandung polimer alam (xanthan, guar dan natrium alginat), tablet matriks yang meliputi xanthan atau guar gusi gagal menunjukkan memuaskan terapung perilaku (data tidak ditampilkan) dan dikeluarkan untuk studi pelepasan obat ini. Hasil ini tidak setuju dengan laporan kami sebelumnya
menunjukkan efek positif dari campuran xanthan-guar pada terapung jeda waktu dan durasi FDDs diltiazem. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan perbedaan karakteristik fisikokimia (ukuran partikel, kelarutan air dll) dari dua obat (acyclovir terhadap diltiazem) yang pada gilirannya mempengaruhi porositas matriks dan jebakan CO2 ke dalam matriks terhidrasi. di sisi lain, formulasi yang mengandung natrium alginat (polimer alam) memiliki jeda waktu terapung agak panjang (Tabel 3). Hal ini dapat dikaitkan dengan kepadatan tinggi natrium alginat, menghambat hidrasi matriks. Analisis statistik menunjukkan bahwa perubahan jumlah natrium alginat tidak mempengaruhi fl waktu mengambang lag (p> 0,05), namun, total waktu terapung menurun dengan peningkatan persentase natrium alginat (p <0,05) (Tabel 3). Merintis ini setuju dengan laporan dari Tadros 3) yang baru-baru ini menggunakan kombinasi HPMC dan Na alginat untuk mempersiapkan terapung matriks tablet dari cipro fl oxacin. Perbandingan formulasi yang mengandung dua polimer selulosa (Na CMC dan HPMC) menunjukkan bahwa formulasi dengan rasio tinggi Na CMC / HPMC (kode H20N30G12 pada Tabel 1) memiliki waktu terpendek terapung lag (p <0,05) dan terpanjang durasi waktu terapung (p <0,05) (Tabel 3). Hal ini dapat dijelaskan oleh kemampuan tinggi dari Na CMC untuk penyerapan jumlah besar (> 50%) air untuk membentuk lapisan gel, memungkinkan mencukupi jebakan gelembung gas CO2. Chen et al.20) menemukan hasil yang sama untuk kombinasi hidroksietil selulosa (HEC) dan Na CMC selama persiapan GRDDS