These capacities can not account ,

These capacities can not account , however, for the whole of montessoris contribution to human progress.to understand the breardth of her discoveries and their meaning for our future, we must look to her lifelong search for the human spirit wit him the child. We can best illustrate this point by describing an encounter with children early in her medical career. Montessori was a young medical doctor in rome when she was given responbility for the helth of the unfortunate children in the city asylums . in her writing, Montessori referred to these children as “mental defectives” because they appear retarded. In truth they represented every definition of misfortune, from being orphans or simply not wanted , to being deaf or blind , to being physically or mentally . Housed as they were in inhuman conditions for children,they behaved more like animal than human beings.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kapasitas ini tidak dapat menjelaskan, namun, untuk seluruh montessoris kontribusi kepada manusia progress.to memahami breardth penemuan nya dan makna mereka untuk masa depan kita, kita harus melihat ke pencarian seumur hidup nya kecerdasan roh manusia dia anak. Kita dapat terbaik menggambarkan hal ini dengan menggambarkan perjumpaan dengan anak-anak pada awal kariernya medis. Montessori adalah seorang dokter muda di Roma ketika dia diberi tanggung jawab untuk helth anak usaha kota Malang. dalam tulisannya, Montessori disebut anak-anak ini sebagai "jiwa defectives" karena mereka muncul terbelakang. Sebenarnya mereka mewakili setiap definisi kemalangan, dari menjadi anak yatim piatu atau hanya tidak ingin, yang tuli atau buta, menjadi fisik atau mental. Bertempat ketika mereka berada di kondisi yang tidak manusiawi untuk anak-anak, mereka berperilaku lebih seperti binatang daripada manusia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kapasitas ini tidak dapat menjelaskan, namun untuk seluruh kontribusi montessoris untuk progress.to manusia memahami breardth penemuan dan maknanya bagi masa depan kita, kita harus melihat dengan pencarian seumur hidup nya untuk jiwa manusia wit dia anak. Kita bisa menggambarkan hal ini dengan menjelaskan pertemuan dengan anak-anak di awal karir medisnya. Montessori adalah seorang dokter medis muda di Roma ketika dia diberi responbility untuk Helth dari anak-anak malang di rumah sakit jiwa kota. di tulisannya, Montessori disebut anak-anak ini sebagai "barang cacat mental" karena mereka muncul terbelakang. Sebenarnya mereka mewakili setiap definisi kemalangan, dari yang anak-anak yatim atau hanya tidak ingin, menjadi tuli atau buta, untuk secara fisik atau mental. Bertempat karena mereka dalam kondisi tidak manusiawi untuk anak-anak, mereka berperilaku lebih seperti binatang daripada manusia.