The numerical sum of items 2−15was

The numerical sum of items 2−15was used as anoverall indicator of quality. Item 1 was not always answered, so it was left out of the sum. Thus, the maximum possible score was 42. The anticipated
score rank of versions 1, 2, 3, and 4, based on the intended design differences, was expected to be 4 > 1 > 2 ≈ 3. Participant responses also included the number of times they had used the rubric in the past, the number of classes in which they had used the POGIL model, the number of POGIL workshops attended or led, and the sequence in which they rated the four activities.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Numerik jumlah item 2−15was digunakan sebagai indikator kualitas anoverall. Ayat 1 tidak selalu dijawab, jadi ini tersisa dari jumlah. Dengan demikian, Skor maksimum yang mungkin adalah 42. DiantisipasiSkor peringkat versi 1, 2, 3 dan 4, berdasarkan perbedaan Desain, diharapkan menjadi 4 > 1 > 2 ≈ 3. Tanggapan peserta juga termasuk jumlah kali mereka telah menggunakan rubrik di masa lalu, jumlah kelas di mana mereka telah menggunakan POGIL model, jumlah POGIL lokakarya dihadiri atau led, dan urutan di mana mereka dinilai empat kegiatan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jumlah numerik item 2-15was digunakan sebagai anoverall indikator kualitas. Item 1 tidak selalu menjawab, sehingga yang tersisa dari jumlah. Dengan demikian, skor maksimum yang mungkin adalah 42. diantisipasi
peringkat skor versi 1, 2, 3, dan 4, berdasarkan perbedaan desain dimaksudkan, diharapkan menjadi 4> 1> 2 ≈ 3. tanggapan Peserta juga termasuk jumlah kali mereka telah menggunakan rubrik di masa lalu, jumlah kelas di mana mereka telah menggunakan model POGIL, jumlah POGIL lokakarya dihadiri atau memimpin, dan urutan di mana mereka dinilai empat kegiatan.